Unique ASN : (Part 1) Art of Stations on Re-Born Priangan Railway
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus mendorong Integrasi Angkutan Massal di wilayah Aglomerasi dimana Bandung Raya merupakan kota prioritas diantara 8 (delapan) kota besar di Indonesia (Jurnal Transportasi Kemenhub, Transmedia 2021, The world Bank, 2021).
Bumi Priangan sangat melegenda aktivitas transportasinya pada masa lalu terutama kereta api yang tersambung sampai ke wilayah destinasi pariwisata yang sangat disukai oleh tamu-tamu eropa yang berkunjung pada masa itu, sampai kini masih terlihat prasarana dan sarana angkutan kereta api tersambung namun tidak dapat dioperasikan lagi karena kebutuhan type sarana kereta api yang berbeda-beda dahulu dengan sekarang sehingga pada masanya sejak dinyatakan non aktif karena tidak efisien dan akhirnya banyak yang tidak beroperasi, ketidakseimbangan demand, perubahan kebijakan, dan kemampuan sarana kereta ditarik oleh lokomotif dan juga disebabkan faktor alam yang mempunyai kontur variasi cenderung pegunungan dengan gradient tertinggi sebesar 40 pro-mile terutama terusan jalur KA antara Cipatat ke Padalarang melewati Togagopu.
Pada masa kini terus dilakukan pembenahan dan reaktivasi jalur KA dengan membuat penyesuaian gradient sehingga mampu terhubung dengan kereta api yang spesifikasi teknis layanannya selain untuk aglomerasi juga mampu melayani antar kota.
Di Bumi Priangan tercatat sejak tahun 2018 -2019 Kementerian Perhubungan Ditjen Perkeretaapian BTP Jabar telah berhasil melaksanakan peresmian pertama reaktivasi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada tahun 2020. Kini kereta Siliwangi terus beroperasi membawa kemanfaatan kemajuan ekonomi melalui jalur ka dari Sukabumi - Cianjur - Ciranjang - Cipatat yang terus meliuk cantik aman terkendali membawa penumpang KA .
Grafik perjalanan KA akan terus diupdate seiring adanya capaian DJKA Kemenhub pada jaringan KA wilayah Jawa Barat Lintas Selatan Jawa khususnya dari Stasiun Bogor terhubung dengan Stasiun Bogor Paledang kedepannya mampu melayani kapasitas angkut 450 Pnp/KA menjadi 690 Pnp/KA sampai Cicurug. Kapasitas lintas Paledang-Cicurug semula 36 KA/Hari menjadi 145 KA/Hari sedangkan Cicurug ke Sukabumi kapasitas lintas masih tetap karena single track yaitu 43 KA/Hari.
Destinasi stasiun di ujung yaitu Stasiun Cipatat perlu dikreasikan sebagai stasiun tujuan wisata untuk meningkatkan demand, potensi bisnis yang paling menjanjikan mengingat kapasitas jalur yang cukup memadai dengan pelayanan operasi kereta semakin membaik. Strategy demand penumpang yang tinggi kiranya kedepannya akan ada sumber pembiayaan baru untuk menyambungkan Cipatat sampai dengan Padalarang yang saat ini merupakan stasiun integrasi kereta cepat.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang sudah berusia hampir 17 ( Tujuh Belas Tahun) secara masif terus mendorong bertambahnya layanan KA Perkotaan dan jalur KA lintas Selatan Jawa menjadikan Proyek Strategis Nasional dengan mengamanahkan tugas kepada Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat (BTP Jabar) DJKA terus mengupayakan dan mempromosikan potensi pengembangan TOD di kawasan sekitar stasiun dan jalur KA yang indah nan elok terutama bertumbuhnya minat wisatawan Jabodetabek untuk melakukan perjalanan KA dengan wisata menggunakan layanan kereta api sebagai sarana transportasi. Kerjasama TOD dalam hal ini diperlukan komitmen dan dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Cianjur dan Provinsi Jawa Barat. Benchmarking pengalaman yang sedang berproses di Jabodetabek dapat di terapkan di Jawa Barat namun diperlukan adanya Asessment terhadap konsep TOD yang memperlihatkan keterikatan penggunaan lahan dengan transportasi kereta api itu sendiri serta adanya dukungan transportasi lokal yang mendukung integrasi tersebut.
Data
penumpang KA untuk Bandung Raya saat ini memperlihatkan trend tinggi pada
stasiun ujung Cicalengka, potensi demand yang ada sudah sejalan dengan
bertumbuhnya jalur ka semula single akan menjadi jalur ganda saat ini masih proses
pembangunan yang diharapkan dapat beroperasi penuh di tahun 2023. Kedepannya
untuk Stasiun Cicalengka di indikasikan pemilihan type TOD adalah residential
area. Dimana dapat dijelaskan bahwa Stasiun Cicalengka merupakan stasiun kereta
api kelas Sedang yang terletak di Cicalengka Kulon, Cicalengka, Bandung.
Stasiun yang terletak pada ketinggian +689 m ini termasuk dalam Daerah Operasi
II Bandung. Stasiun ini berada tidak jauh dari jalan raya Cicalengka–Majalaya.
Stasiun Cicalengka melayani penumpang KA Lokal Bandung Raya dan Cibatuan dengan
rata-rata jumlah penumpang perhari di tahun 2021 sebanyak 2,429 penumpang naik
dan sebanyak 3,620 penumpang turun. Berdasarkan hasil survey pengguna
transportasi lanjutan dilaksanakan oleh BTP Jabar di stasiun Cicalengka pada
tahun 2021 bahwa karakteristik penumpang berdasarkan tujuan perjalanan yaitu di
bagi menjadi 4 tujuan yaitu tujuan
pendidikan, bekerja, belanja dan berkunjung. Dan berdasarkan hasil survey di
lapangan didapatkan bahwa sebanyak 49%
penumpang bepergian dengan kereta untuk tujuan bekerja baik berprofesi sebagai karyawan maupun
wiraswasta. Pada saat survey berlangsung perjalanan terbanyak penumpang
menggunakan KA Lokal dalam satu minggu terakhir sebanyak 33% melakukan
perjalanan 1-2 perjalanan, tetapi apabila dilihat dari tujuan perjalanan
terbanyak adalah bekerja maka penumpang sebanyak 45% mencerminkan penumpang
yang bekerja dengan jumlah perjalanan antara 6-14 perjalanan dalam kurun waktu
satu minggu.
Selanjutnya BTP Jabar dalam hal ini Tim LSK terus melakukan koordinasi untuk pengembangan Kawasan di area stasiun. Terima kasih Pak Fitri, Esty, Annisa dan teman2 LSK. Highlight Stasiun diindikasikan dapat terus dikembangkan bersama operator untuk memberikan kontribusi berkembangnya TOD.
Pada tulisan ini belum dijelaskan secara rinci, namun dapat di lakukan klasifikasi benefit untuk memperlihatkan karakteristik dan keunikan yang mempunya nilai bisnis yang tinggi.
Stasiun masih merupakan aglomerasi Jabodetabek dan sebahagian Kabupaen Bogor serta Kabupaten Sukabumi yaitu:
1. Bogor Paledang
2. Batutulis
3. Ciomas
4. Maseng
5 Cigombong
6. Cicurug
7. Cijambe
8. Parungkuda
9. Cibadak
10. Karang Tengah
11. Pondok Leungsir
12. Cisaat
13. Sukabumi
Stasiun besar wilayah operasi KAI Daop 2
1. Padalarang
2. Bandung
3. Cimahi
4. Kiaracondong
5. Banjar
Stasiun besar wilayah operator KAI Daop 3
1. Cirebon
2. Prujakan
3. Jatibarang
Stasiun kecil wilayah operator KAI Daop 2
1. Cipeundeuy
2. Pasir jengkol
3. Lampegan
4. Cirengas
5. Sasak saat
Stasiun kecil wilayah operator KAI Daop 3
1. Cikaum
2. Ketanggungan
Bangunan Belanda wilayah operator KAI Daop 2
1. Cianjur
2. Purwakarta
3. Sukabumi
4. Cibatu
Bangunan peninggalan Belanda di wilayah operator KAI Daop 3
1. Cirebon
Stasiun tua
1. Bandung
2. Cibatu
3. Cirebon
Stasiun belum aktif
1. Tagog Apu
Penulis sangat tertarik berkontribusi pada dunia science dan terus insyaAllah akan menulis terkait Urban Transportasi, Urban Railway, Digital Learning, Urban Transit. Berikut ini capture berkontribusi sebagai saya sebagai narasumber Majalah Cofferdam Teknik Sipil Undip 2021 dapat dijadikan sebagai referensi.
Notice: Proud me: https://home.hiroshima-u.ac.jp/~zjy/photos/
Speaker International Experience: (searching menemukan link)
(2019): https://www.cni.it/images/eventi/2020/2_-_Asia_Pacific_Rail_2019_-_Post_Event_Report.pdf
(2020): Virtual https://app.qwoted.com/opportunities/event-asia-pacific-rail-2020
Comments
Post a Comment