THREE SEMAKIN BELAJAR MAKA SUKSES ITU DEKAT [CATATAN THREE BY KIM HUI]

Empowerment Tuesday with Kim Hui – The Power of Intention, Leverage, and Wealth Creation

 

INI BUKAN HANYA BISNIS, TAPI JUGA PERJALANAN TRANSFORMASI PRIBADI. INI ADALAH PANGGILAN UNTUK BERANI MELANGKAH, BERANI BERBAGI, DAN BERANI BERUBAH. JANGAN TERJEBAK DALAM EGO, EMOSI, ATAU GANGGUAN. TERUS BERGERAK, TERUS MENGALIR, DAN TERUS BERTUMBUH.

INGAT:

SATU ALASAN KUAT LEBIH BERHARGA DARI SERIBU ALASAN UNTUK MENYERAH.

 

"18 bulan yang lalu, di antara tebing merah raksasa Sedona, segalanya dimulai dengan sebuah niat — membangun komunitas global yang berlandaskan kasih dan kontribusi. Niat itu menyalakan percikan, dan percikan itu menjadi api. Api itu kini menyala di hutan pegunungan Taiwan, bersama sekelompok manusia luar biasa dengan pola pikir perintis dari seluruh dunia. Kami berkumpul untuk belajar, berkembang, dan memasuki fase berikutnya dalam perjalanan ini.

Generasi pemimpin yang sedang bangkit kini sedang melangkah ke versi diri mereka yang lebih luas dan berdaya, melalui kekuatan gerakan global ini. Kebahagiaan dari penemuan jati diri terbuka lebar saat kita mendaki menuju kebebasan dan kesehatan. Melalui hubungan dan interaksi kita, kita mulai terbangun pada kesadaran: Siapa sebenarnya diri kita.

Perjalanan 18 bulan ini telah menunjukkan kepada saya kekuatan ajaib dari sebuah niat — jika didukung oleh usaha yang selaras dengan tujuan hidup seseorang. Saat saya duduk di sini, hati saya dipenuhi sukacita dan rasa syukur. Inilah pintu gerbang menuju tingkat kebebasan yang baru, gairah hidup yang baru, dan sebuah peluang langka serta berharga untuk mentransformasi kehidupan di seluruh dunia.

Tentang Perjalanan Ini: Kembali untuk Membangun Lagi

Selamat pagi, selamat malam — di mana pun Anda berada di dunia ini. Saya Kim Hui, menyapa Anda langsung dari pegunungan Taiwan. Selama hampir sebulan terakhir, saya berada dalam perjalanan ziarah, berpindah dari satu hotel ke hotel lain. Kenapa saya menyebutnya ziarah? Karena sangat jarang dalam hidup kita mendapatkan kesempatan untuk menciptakan sesuatu yang berdampak besar, dan kemudian... memiliki kesempatan untuk melakukannya lagi.

Saya sempat makan siang dengan seorang teman dari dunia korporat, yang bekerja sebagai konsultan bagi banyak perusahaan besar di industri kita. Ia bertanya pada saya, "Kim, bagaimana rasanya menjadi entrepreneur lagi?"

Dan kemudian ia berkata, "Jika kamu bisa menduplikasi kesuksesanmu, maka orang lain pun bisa."

Itu sangat membekas bagi saya. Karena memang, banyak orang yang melihat kami — tim yang pernah membangun sebuah brand bernilai miliaran dolar dari nol. Dan kini, kami memiliki kesempatan luar biasa untuk kembali dan menunjukkan bagaimana itu bisa terjadi sekali lagi.

Apa Benar Kita Sedang Membangun Proyek Bernilai Miliaran Dolar?

Banyak yang berkata, "Kami sedang membangun perusahaan bernilai miliaran dolar." Tapi, pertanyaannya adalah: Apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk membangun perusahaan sebesar itu?

Ada perbedaan besar antara mengatakan, mempercayai, dan melakukannya. Percaya saja tidak cukup — Anda harus tahu bagaimana cara melakukannya, dan kemudian benar-benar melakukannya.

Itulah sebabnya saya dan beberapa teman sudah lebih dari tiga minggu melakukan tur keliling, menggerakkan perubahan, menciptakan dampak nyata di berbagai komunitas.

Kenapa Ada yang Berhasil dan Ada yang Tidak?

Dalam 31 tahun karier saya, satu pertanyaan yang terus muncul adalah:
Kenapa ada orang yang berhasil dan berkembang, sementara yang lain tidak?

Saya percaya, semuanya dimulai dari persepsi yang benar tentang bagaimana uang dihasilkan. Mari kita evaluasi mitos lama:
"Waktu adalah uang."

Kalimat ini begitu sering kita dengar dari orang tua, guru, masyarakat. Tapi, apakah kita pernah sungguh-sungguh menganalisis maknanya?

 

Tiga Cara Orang Menghasilkan Uang

  1. Pekerjaan (Job):
    Orang menukar waktu dan tenaga untuk upah.
    Contoh: dibayar $30 atau $50 per jam. Maka, uang dihasilkan dari waktu × tenaga.
  2. Bisnis:
    Anda berinvestasi uang, waktu, dan tenaga. Bisa berupa toko fisik, kontraktor independen, dll.
    Di sini, uang datang dari kombinasi modal + waktu + tenaga.
  3. Investasi:
    Orang yang sudah punya arus kas bisa menggunakan uang untuk menghasilkan uang.
    Contoh: investasi saham, properti, bisnis orang lain.

Kesimpulannya:
Baik lewat pekerjaan, bisnis, atau investasi, uang selalu dihasilkan melalui salah satu atau kombinasi dari tiga hal:
Waktu
💪 Tenaga (usaha)
💰 Uang (modal)

Inilah sebabnya pepatah lama "Waktu adalah uang" begitu kuat. Karena dalam hampir semua model, dibutuhkan sumber daya terbatas itu — waktu, tenaga, dan uang.

Bagaimana Orang Menjadi Kaya?

Kekayaan tidak tercipta dari kerja keras saja. Karena kita semua hanya punya 24 jam sehari. Bahkan dokter atau pengacara yang dibayar $1.000 per jam tetap punya batasan waktu.

Jadi, bagaimana menciptakan kekayaan sejati?
Dengan leverage — penggandaan sumber daya.

Bayangkan jika ada model yang memungkinkan kita untuk:

  • Menggabungkan waktu banyak orang
  • Menggabungkan usaha banyak orang
  • Menggabungkan modal banyak orang

Maka, waktu Anda bisa dimultiplikasi. Usaha Anda bisa diperbesar. Dan kekayaan bisa tercipta secara eksponensial.

Seperti kata miliarder pertama Amerika, J. Paul Getty:

“Saya lebih memilih mendapatkan 1% dari usaha 100 orang daripada 100% dari usaha saya sendiri.”

Itulah leverage. Itulah prinsip membangun kekayaan dan kelimpahan.

Menutup dengan Intensi

Saya berbagi ini agar Anda memiliki persepsi yang benar tentang apa yang sedang kita bangun. Ini bukan hanya soal produk atau bisnis. Ini tentang gerakan global, transformasi hidup, dan menciptakan kebebasan sejati — dari dalam ke luar.

Jika kita bisa memahami, menanamkan niat yang benar, dan bekerja dengan strategi yang terbukti... maka bukan hanya saya, tapi banyak dari Anda yang juga bisa melakukannya.

Selamat datang di Empowerment Tuesday.
Selamat datang di gerakan ini.
Selamat datang di perjalanan pulang menuju diri Anda yang sejati.

 

 

MEMAHAMI MODEL EKONOMI BARU & PRAKTIK KESADARAN DALAM MEMBANGUN BISNIS WELLNESS

Dunia ini sedang mengalami perubahan besar. Banyak sistem kepercayaan yang kita anggap benar selama ini mulai dipertanyakan. Karena itu, penting bagi kita memiliki daya kritis dan kemampuan memilah (discernment). Kita perlu mulai mempertanyakan paradigma dan program lama yang ditanamkan pada kita. Setelah 31 tahun menjelajahi dunia, saya merasa terdorong untuk membagikan perspektif ini.

Platform dan Ekonomi Berbagi (Sharing Economy)

Bayangkan jika ada sebuah platform yang memungkinkan kita untuk mengakses sumber daya secara bersama. Ini bukan konsep baru—dalam satu dekade terakhir, kita mengenal istilah sharing economy atau peer-to-peer economy.

Dalam model ekonomi seperti ini, ada tiga komponen utama:

  1. Platform (penyedia sistem),
  2. Partisipan (orang seperti kita yang mengambil bagian), dan
  3. Konsumen (pengguna akhir dari layanan atau produk).

Contohnya seperti Uber atau Airbnb. Dulu, jika Anda punya mobil, fungsinya hanya untuk Anda sendiri. Tapi dengan adanya platform seperti Uber, Anda bisa ikut berpartisipasi dalam industri transportasi yang dulunya hanya dikuasai oleh supir taksi. Hal yang sama berlaku untuk rumah: dengan Airbnb, Anda bisa menyewakan kamar kosong Anda—sesuatu yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh hotel.

Sekarang, mari kita lihat model serupa yang kita miliki dalam industri wellness:

v  Platform: adalah perusahaan dan sistem yang kita gunakan.

v  Partisipan: adalah kita, para entrepreneur.

v  Konsumen: mereka yang menggunakan produk kita.

Namun yang membedakan model ini dari bisnis konvensional adalah kemampuannya mengubah konsumen menjadi partisipan. Di sinilah letak disrupsi yang luar biasa: konsumen bisa ikut menjadi pelaku ekonomi, bahkan bisa membantu memperluas pasar dan mengajak partisipan baru.

Berkat teknologi dan internet, jangkauan kita tidak terbatas secara geografis. Saat ini, kita bisa beroperasi di lebih dari 15 negara dan wilayah. Ini adalah kekuatan dari model global dan digital.

Tiga Kunci Perubahan: Persepsi, Keyakinan, dan Tindakan

Untuk bisa menciptakan perubahan, kita butuh tiga hal utama:

  1. Persepsi yang tepat – Memahami model bisnis ini sebagai peluang luar biasa, bukan sekadar jualan.
  2. Keyakinan yang kuat – Meyakini bahwa Anda mampu dan bahwa ini adalah jalan yang tepat.
  3. Tindakan yang benar – Melakukan langkah-langkah nyata yang selaras dengan tujuan Anda.

Praktik Mindfulness dalam Bisnis

Dalam perjalanan ini, kita perlu menerapkan praktik kesadaran (mindfulness):

1. Pikiran yang Baik (Good Thoughts)

  • Pikiran adalah energi. Pikiran positif menciptakan hasil positif.
  • Hati-hati dengan ego—ia bisa mengelabui kita. Kadang kita membuat keputusan lalu membenarkannya dengan seribu alasan.
  • Pilih satu alasan kuat mengapa Anda ingin sukses, dan pegang teguh alasan itu.

2. Praktik yang Baik (Good Practice)

  • Bisnis ini adalah proses menyaring—bukan semua orang akan berkata "ya".
  • Jangan berhenti pada penolakan. Terus bergerak menuju “ya” berikutnya.
  • Hindari "Frequent Digression Syndrome" (FDS)—yakni kebiasaan terlalu lama terjebak dalam kekecewaan atau gangguan.
  • Jangan parkir di lembah! Saat menghadapi tantangan, gas penuh dan keluar dari situ.

3. Tindakan yang Baik (Good Action)

  • Mulailah dengan niat yang tulus—ingin berbagi, bukan sekadar mencari keuntungan.
  • Temukan kebutuhan orang yang Anda ajak bicara. Apa yang mereka cari? Apa yang mereka perjuangkan?
  • Ketika niat Anda murni, penolakan tidak menjadi masalah. Teruslah mengalir sampai menemukan mereka yang siap menerima perubahan.

Perjalanan yang Personal

Setiap orang menjalani perjalanan ini dengan cerita masing-masing. Sering kali, orang hanya melihat hasil akhir—misalnya, seseorang naik peringkat menjadi bintang empat atau lima. Tapi mereka tidak melihat perjuangan batin dan kerja keras di balik layar.

Contohnya:

  • Jessica Johnston, Tracy Bonds, dan Christine Peterson—tiga wanita luar biasa yang telah meraih pendapatan 8 digit (miliaran) dalam industri ini sebelumnya.
  • Saat mereka memulai di platform Three, mereka mulai dari nol—seperti kita semua. Jessica misalnya, menjadi 3 Star Pro selama berbulan-bulan sebelum akhirnya naik ke 4 Star. Tapi mereka tidak berhenti. Mereka tetap memimpin, tetap menari, tetap percaya pada prosesnya.

 


 

Summary

 

Perjalanan 18 Bulan Menuju Komunitas Global Berbasis Cinta dan Kontribusi

1. Awal Mula di Sedona

  • 18 bulan lalu, di tengah tebing merah Sedona, sebuah niat dibangun: menciptakan komunitas global yang berlandaskan cinta dan kontribusi.
  • Dari niat itu, muncul percikan semangat yang akhirnya tumbuh menjadi api perubahan.

2. Perjalanan ke Taiwan

  • Di pegunungan Taiwan, sekelompok individu dari berbagai belahan dunia berkumpul untuk belajar dan berkembang.
  • Mereka memiliki pola pikir pionir dan tujuan bersama dalam membangun perubahan.

3. Generasi Pemimpin Baru

  • Komunitas ini bertumbuh, membuka jalan bagi generasi pemimpin baru untuk berkembang.
  • Melalui gerakan global ini, individu mengalami transformasi diri menuju kebebasan dan kesejahteraan.

4. Misi Pribadi dan Kekuatannya

  • Perjalanan 18 bulan ini membuktikan kekuatan dari niat yang didukung oleh kerja keras dan tujuan hidup yang jelas.
  • Kesempatan langka ini memungkinkan transformasi hidup di seluruh dunia.

Refleksi Sebagai Seorang Wirausahawan

1. Kesempatan Langka untuk Membangun Kembali

  • Mengulang keberhasilan membangun merek bernilai miliaran dolar dari awal merupakan pengalaman yang jarang terjadi.
  • Sebuah kesempatan untuk membuktikan kembali bahwa kesuksesan bisa direplikasi.

2. Tiga Cara Utama Masyarakat Menghasilkan Uang

  • Bekerja: Menghasilkan uang berdasarkan waktu dan usaha yang dikeluarkan.
  • Berbisnis: Menginvestasikan uang, waktu, dan usaha untuk membangun usaha sendiri.
  • Investasi: Menggunakan uang untuk menghasilkan lebih banyak uang.

3. Bagaimana Kekayaan Diciptakan?

  • Menggunakan konsep leverage (penggandaan sumber daya) untuk memperbesar dampak usaha.
  • Contoh dari sejarah: John D. Rockefeller lebih memilih mendapatkan 1% dari usaha 100 orang daripada 100% dari usahanya sendiri.

Munculnya Ekonomi Berbagi (Sharing Economy)

1. Perubahan Paradigma Bisnis

  • Model tradisional bisnis yang hanya berfokus pada peningkatan pelanggan dan keuntungan mengalami gangguan.
  • Teknologi memungkinkan siapa saja untuk berpartisipasi dalam ekonomi yang sebelumnya eksklusif.

2. Contoh Sharing Economy

  • Uber dan Airbnb memungkinkan individu biasa menjadi bagian dari industri transportasi dan perhotelan tanpa harus memiliki perusahaan besar.
  • Platform ini menghubungkan peserta (mitra) dengan pelanggan, menciptakan model bisnis baru.

3. Revolusi dalam Model Bisnis

  • Dalam ekonomi berbagi, pelanggan tidak hanya sebagai konsumen tetapi juga bisa menjadi peserta aktif yang menghasilkan pendapatan.
  • Ini mengubah cara tradisional bisnis berjalan dan menciptakan peluang baru bagi siapa saja yang ingin berpartisipasi.

Kesimpulannya, perjalanan ini adalah tentang menciptakan komunitas yang mendukung pertumbuhan bersama, memahami cara membangun kekayaan melalui leverage, dan memanfaatkan teknologi untuk mengubah paradigma bisnis tradisional.

 

Perjalanan Membangun Bisnis dan Prinsip Kesuksesan

1. Pemahaman Model Bisnis

  • Bisnis ini memungkinkan peserta untuk menjadi pelanggan serta mengajak lebih banyak orang bergabung.
  • Dengan kemajuan teknologi dan internet, bisnis ini dapat beroperasi secara global di lebih dari 15 negara.
  • Berbeda dengan pekerjaan fisik seperti pengemudi Uber yang terbatas oleh lokasi geografis.

2. Mindset yang Tepat dalam Berbisnis

  • Persepsi yang Benar: Memahami model bisnis dengan perspektif yang tepat agar dapat mengambil keputusan yang lebih baik.
  • Kepercayaan yang Kuat: Persepsi yang benar menciptakan keyakinan yang benar.
  • Tindakan yang Tepat: Keyakinan yang kuat mendorong tindakan yang benar.

3. Praktik Kesadaran dalam Bisnis

a. Pemikiran Positif

  • Pikiran memiliki kekuatan besar dalam menentukan hasil yang akan kita capai.
  • Kendalikan pikiran agar selalu berorientasi pada hal-hal positif dan bermanfaat.

b. Praktik yang Baik

  • Bisnis ini adalah proses penyortiran: mencari orang yang siap berkata "ya" terhadap peluang ini.
  • Jangan terjebak dalam penolakan atau gangguan yang menghambat kemajuan.
  • Hindari Frequent Digress Syndrome (FDS) – terlalu sering teralihkan oleh hal-hal yang tidak produktif.
  • Ketika berada dalam tantangan, jangan diam di tempat (jangan "parkir" di lembah), tetapi terus maju.

4. Tindakan yang Tepat

  • Niat yang Jelas: Menjalankan bisnis dengan tujuan berbagi peluang kepada mereka yang membutuhkan perubahan dalam hidup.
  • Berbagi dengan Ketulusan: Mengenali kebutuhan orang lain sebelum menawarkan solusi.
  • Tidak Mengambil Penolakan Secara Pribadi: Jika seseorang tidak tertarik, lanjutkan ke orang berikutnya yang siap menerima peluang.

5. Siklus Pertumbuhan dalam Bisnis

  • Formulasi: Tahap awal membangun fondasi bisnis.
  • Konsentrasi: Mulai mendapatkan perhatian dan daya tarik pasar.
  • Momentum: Pertumbuhan pesat ketika bisnis mencapai titik penerimaan pasar yang luas.
  • Stabilitas: Perusahaan telah menjadi merek mapan dan berkelanjutan.

Kapan Waktu Terbaik untuk Bergabung?

  • Momentum adalah fase di mana sebagian besar kekayaan dihasilkan dalam bisnis ini.
  • Pilihan waktu bergabung tergantung pada kesiapan masing-masing individu.
  • Bergabung sejak dini memberikan lebih banyak peluang untuk berkembang.

6. Kesimpulan

  • Bisnis ini bukan hanya tentang keuntungan pribadi, tetapi juga tentang membawa dampak positif bagi komunitas dan dunia.
  • Dunia sedang mengalami perubahan besar, dan kesempatan ini adalah peluang untuk menciptakan perubahan dalam kehidupan pribadi serta membantu orang lain.
  • Penting untuk tetap fokus, memiliki pemikiran yang benar, dan terus bergerak maju tanpa terganggu oleh hambatan kecil.

Membangun Kesuksesan dalam Bisnis dengan Pola Pikir yang Benar

1. Perbedaan Model Bisnis Tradisional dan Digital

Dalam bisnis tradisional, seseorang seperti pengemudi Uber terbatas pada lokasi geografis tertentu. Namun, dengan teknologi digital, seseorang dapat menjalankan bisnis secara global di berbagai negara dan wilayah.

2. Pentingnya Pola Pikir dalam Membangun Bisnis

Untuk mencapai kesuksesan, seseorang perlu memiliki:

  • Persepsi yang benar tentang model bisnis yang dijalankan.
  • Keyakinan yang kuat bahwa bisnis tersebut bisa berhasil.
  • Tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis.

3. Praktik Kesadaran dan Pikiran Positif

  • Pikiran positif berperan penting dalam perjalanan bisnis. Apa yang kita pikirkan akan memengaruhi tindakan dan hasil yang kita dapatkan.
  • Hindari digresi (Frequent Digress Syndrome - FDS), yaitu kebiasaan untuk terlalu banyak menganalisis kegagalan atau penolakan. Alih-alih terjebak di satu kegagalan, seseorang harus segera melangkah ke peluang berikutnya.
  • Fokus pada tindakan yang membawa hasil, bukan pada distraksi yang bisa menghambat perkembangan.

4. Pentingnya Konsistensi dan Ketekunan

  • Dalam bisnis, ada tahapan yang harus dilalui:
    1. Formulasi – Membangun dasar bisnis.
    2. Konsentrasi – Memperkuat strategi dan jaringan.
    3. Momentum – Pertumbuhan pesat dan penerimaan luas di pasar.
    4. Stabilitas – Bisnis menjadi mapan.
  • Sebagian besar kesuksesan finansial dicapai pada tahap momentum, yang berlangsung selama 4-6 tahun. Oleh karena itu, seseorang harus bertahan dan terus berusaha sampai tahap ini tercapai.

5. Kesimpulan: Kesuksesan adalah Perjalanan, Bukan Tujuan Instan

  • Kesuksesan dalam bisnis bukan tentang keberuntungan, tetapi tentang konsistensi, pola pikir yang benar, dan tindakan yang fokus.
  • Jangan biarkan kegagalan atau penolakan menghambat perjalanan. Fokuslah pada menemukan peluang baru dan orang-orang yang siap bekerja sama.
  • Pada akhirnya, bisnis ini bukan hanya tentang keuntungan finansial, tetapi juga tentang menciptakan dampak positif bagi masyarakat.


SUMBER THREE SparkGlobal
(147) Empowerment Tuesday - YouTube
DescriptionWe are living times of great change. Everything we’ve been taught and shown has been questioned and challenged. More than ever, this is the time we come together to support and build up each other, so we can shift collectively.

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

KUPAS TUNTAS ETERNEL THREE

KUPAS TUNTAS PURIFI THREE

THREE Mr. Les Brown - Christine Peterson and Samson Li