BISNIS THREE temukan WHY yang kuat
PROF SASTIA PUTRI [ 16 DAN 17 JUNI 2025]
Satu karakteristik yang selalu dimiliki oleh para entrepreneur, atlet, dan akademisi sukses adalah grit—semangat juang yang tinggi, pantang menyerah, ulet, gigih, dan konsisten sampai tujuan tercapai.
Sebagian besar orang biasanya mencoba sesuatu, lalu ketika hasilnya belum terlihat, mereka langsung merasa “oh, mungkin ini bukan untukku,” lalu pindah ke hal lain. Banyak juga yang mudah bosan dan hanya semangat saat ramai-ramai, tapi ketika harus melakukannya sendiri, jadi bertanya-tanya: “Ngapain ya aku kerjain ini?”
Karena itu, para pemimpin bisnis di Three lebih menekankan bukan sekadar teknik marketing atau teknik closing, tapi lebih ke leadership, pembangunan karakter, dan yang paling awal ditekankan adalah: temukan WHY yang kuat.
Tanpa tujuan yang jelas dan alasan yang kuat, kita akan mudah merasa bosan, mudah menyerah, dan tidak fokus. Akibatnya, usaha dan waktu kita tidak akan digunakan secara efisien untuk mencapai tujuan.
Coba baca buku-buku tentang kepemimpinan dan motivasi—pesannya hampir selalu sama: GRIT. Konsistensi. Tidak mudah menyerah. Ketekunan untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Orang-orang yang sudah menyiapkan mental dan mindset sejak awal paham bahwa nothing worth comes easy—tidak ada sesuatu yang benar-benar berharga yang bisa didapatkan dengan mudah.
Kita perlu menguatkan niat, mengatur ekspektasi, memahami dengan jelas apa tujuan penting kita di sini, dan siap berjuang dengan napas panjang.
Dibanding mereka yang terlalu cepat dan tergesa-gesa mengejar peringkat seperti lari sprint, justru yang biasanya berhasil dan bertahan lama dalam bisnis adalah mereka yang siap menjalani maraton.
Sudah banyak contohnya—ada yang baru setelah setahun mulai terlihat hasilnya. Ada juga yang hampir dua tahun baru timnya meledak. Mungkin mereka bukan yang paling agresif, tapi mereka konsisten.
MENTAL PRIBADI DAN PROSES PERJALANAN BERTUMBUH
Kalau pengalaman pribadi, mungkin aku bukan yang paling cepat dibandingkan teman-teman lain dalam meraih peringkat. Tapi sejak awal, aku termasuk yang paling rajin dan konsisten. Konsistensinya tidak pernah putus selama satu setengah tahun. Alhasil, bisa dilihat dari penghasilan mingguan yang stabil dan pertumbuhan tim yang eksponensial.
Di sini, kita gak perlu terlalu pusing dengan detail teknis seperti hitungan cycle atau kandungan produk secara dalam. Semakin sederhana cara pikir kita, semakin baik.
Contoh sederhananya:
- Ikut training dan event yang sudah disiapkan tim dan perusahaan.
- Saat ketemu orang, tingkatkan empati.
- Dengarkan kebutuhan mereka, lalu tawarkan Three sebagai solusi.
- Kalau mereka tertarik, ajak ke event offline/online, atau kenalkan dengan sponsor/upline kalian.
Lama-lama, kita akan mulai dapat penghasilan. Dari situ kita buka back office, mulai learning by earning. Baru deh, pelan-pelan paham arti cycle dan tahapan pencapaian berikutnya.
Kenapa aku percaya simplicity itu kunci? Karena produk dan platform Three memang sederhana, pembeda utamanya jelas—apa yang bikin beda dari produk lain dan kenapa dibutuhkan. Sistemnya pun mudah digunakan.
Semakin sederhana sistem yang kita sampaikan, semakin mudah juga orang yang kita ajak untuk mengikuti.
Untuk yang ingin bisnis ini menghasilkan ratusan juta atau bahkan miliaran—apakah mungkin? Mungkin saja. Tapi memang tidak semua orang bisa. Kenyataannya, kita sering melihat banyak usaha yang awalnya ramai lalu tiba-tiba sepi dan tutup. Hanya sedikit usaha yang benar-benar bertahan hingga belasan bahkan puluhan tahun.
Selama perjalanan karier, banyak yang bilang aku ini “rada crazy.” Mungkin bukan cuma rada, tapi benar-benar crazy. Tapi yang tahu betul seberapa “gila”-nya aku saat mengerjakan sesuatu itu hanya orang-orang terdekat. Mereka baru paham saat melihat langsung selama satu setengah tahun terakhir.
Insanely focused. Kalau sudah punya tujuan dan WHY yang kuat, aku akan jalanin sampai tercapai—tak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan. Di perjalanan, sering gagal, banyak penolakan, ditinggal mitra, harus ngerjain semuanya sendiri. Tapi tak masalah, aku tetap jalan terus. Bahkan saat semuanya sudah menyerah, aku tetap bertahan.
Di perjalanan ini, akan selalu ada orang yang datang dan pergi. Ada yang memilih bertahan, ada yang pergi, ada juga yang kembali lagi.
Menariknya, yang bertahan bukan selalu mereka yang punya semangat “gila-gilaan” kayak aku. Justru sering kali mereka yang santai dan menikmati hidup. Mereka tidak terburu-buru, tapi konsisten, dan karena itu mereka siap untuk perjalanan panjang.
Karena mereka jalanin bisnis ini sambil menikmati proses, sambil happy—enjoy the journey.
Kalau ingin berhasil di bisnis ini, ada banyak jalan yang bisa ditempuh—sesuai dengan kondisi dan karakter masing-masing. Bisa dijalani dengan pelan-pelan yang penting bahagia, sehat, dan menikmati prosesnya. Tidak perlu pusing soal target, yang penting tetap melangkah.
Bisa juga menjalani ini dengan niat tulus untuk ibadah dan membantu orang lain. Ketika yang dikejar adalah rasa bermanfaat dan kepuasan batin, maka kita tak akan mudah gelisah atau terbebani oleh hasil. Jalani dengan ikhlas.
Di sisi lain, kalau memang sedang dalam kondisi perlu mengejar hasil—misalnya karena menjadi tulang punggung keluarga—boleh banget memilih jalur hustle, kerja keras, mengejar target, dan serius membangun bisnis ini dengan penuh dedikasi. Tidak perlu merasa malu. Hidup ini kita yang kendalikan. Kalau ingin sesuatu, kita ambil dan kita perjuangkan.
Yang penting adalah tidak memaksakan diri jadi seperti orang lain. Temukan cara, ritme, dan pendekatan yang paling nyaman untuk diri sendiri. Misalnya, kalau memang bukan tipe orang yang ambisius, jangan dipaksakan ikut gaya yang terlalu intens, nanti malah jadi stres. Kalau tidak terlalu tinggi empati dan lebih suka kerja dengan goal dan strategi, itu pun tak masalah. Fokus saja pada apa yang efektif buatmu.
Kalau introvert dan kurang nyaman kerja dalam keramaian atau tim besar, tidak masalah juga kalau lebih nyaman kerja sendiri. Semua orang punya cara unik untuk sukses.
Menjalani bisnis ini akan jadi perjalanan pribadi masing-masing. Banyak yang akhirnya menjadikan ini sebagai perjalanan spiritual—mengenal diri, mencintai diri, memahami makna hidup, dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih empatik dan terkoneksi dengan sesama. Bahkan seseorang yang awalnya sangat logis dan ambisius pun bisa tumbuh jadi lebih humanis dan penuh kasih.
Yang dulunya sangat introvert bisa mulai berani keluar dari zona nyaman. Ada yang awalnya hanya nyaman menulis, sekarang sudah percaya diri berbicara di depan umum. Ada yang punya ketakutan spesifik seperti takut ketinggian, tapi akhirnya bisa menyambut banyak orang dengan senyum hangat di event besar. Ada juga yang dulu berada di titik terendah hidupnya, setiap hari menangis, kini tumbuh jadi pribadi kuat yang menginspirasi banyak perempuan lain.
Kita semua bisa mulai dari mana pun posisi kita sekarang. Yang penting adalah keberanian untuk melangkah, bertumbuh, dan mengatasi rasa takut. Dalam prosesnya, kita akan bertemu versi terbaik dari diri kita sendiri.
BISNIS
Dalam bisnis ini, ada enam jenis penghasilan yang dibagi dalam dua kategori utama.
Kategori 1: Linear Income (penghasilan aktif)
Bisa langsung didapatkan dengan menjadi Brand Ambassador. Biayanya hanya 500
ribu per tahun. Jenis penghasilan aktif ini terdiri dari:
- Retail commission – komisi dari penjualan produk dengan harga retail kepada non-member.
- Product Introduction Bonus (PIB) – bonus saat mengajak Brand Ambassador baru bergabung. Bonus bisa berkisar antara 40–350 USD, tergantung paket yang dibeli.
Kedua jenis income ini tidak tergantung pada pembelian produk pribadi. Artinya, siapa pun bisa langsung menghasilkan uang hanya dengan rajin jualan atau rekrut member, bahkan tanpa membeli produknya.
Semua orang yang sudah menjadi member dan bayar biaya tahunan bisa mulai menghasilkan dari kategori ini.
Kategori 2: Leverage Income (penghasilan pasif)
Income ini bisa menjadi penghasilan berulang karena didapat dari kerja tim.
Jadi tidak bisa dijalani sendiri. Hasil kerja upline, downline, bahkan tim lain
yang posisinya di bawah kita pun bisa menghasilkan poin yang dikonversi jadi
uang.
Untuk bisa menikmati penghasilan di kategori ini, ada hak dan kewajiban:
Kewajiban:
- Membeli paket atau produk senilai 100 CV dalam setahun.
- Menjalankan smartship, yaitu belanja pribadi sebesar 60 CV per bulan.
Hak:
- Bisa mengakumulasi poin dari tim di bawah kita, bahkan jika bukan dari tim pribadi kita.
- Bisa naik peringkat (rank) dan mendapatkan hadiah ketika naik rank.
- Bisa mendapatkan reward seperti perjalanan gratis.
- Bisa mengikuti challenge dan mendapatkan bonus tambahan (seperti program Core 3).
- Bila berhasil mencetak leader sukses, kita bisa menikmati penghasilan pasif rutin dari sini.
Untuk yang baru bergabung, fokus utama biasanya adalah income di kategori 1 dulu, karena masih dalam tahap mencari mitra bisnis. Tapi dengan bergabung di tim yang aktif dan suportif, sebenarnya sangat disayangkan kalau harus jalan sendiri. Budaya gotong royong di sini sangat kuat.
Jadi ya, sebelum bisa menikmati income pasif di kategori 2, memang perlu membangun tim dulu. Maka, kategori 1 menjadi pondasi awal yang penting.
Sekarang, soal mindset. Kalau tujuannya hanya menghasilkan uang cepat, maka bisa pakai pendekatan jualan: jual produk, buka PO, dapat margin. Ini bisa dilakukan tanpa modal besar, cukup belajar teknik jualan yang tepat.
Tapi kalau mau benar-benar berbisnis, maka penting pahami pondasi ini:
- Tidak ada bisnis tanpa modal.
- Bisnis tak bisa dibangun sendirian—relasi dan jaringan itu aset utama.
- Selalu ada biaya operasional (overhead). Kalau mau menghasilkan, harus siap dengan mindset bahwa membangun bisnis itu ada ongkosnya.
Di Three, modal awal hanya 500 ribu, dan itu memberi akses ke platform lengkap serta bimbingan. Modal berikutnya adalah pembelian produk yang jadi investasi kesehatan kita sendiri—bukan modal yang hilang kalau gagal, karena produknya tetap bisa dipakai dan bermanfaat.
Mindset konsumen akan menganggap beli produk itu mahal. Tapi mindset pebisnis akan melihatnya sebagai modal murah untuk potensi penghasilan besar.
Contohnya, di bulan pertama, target pribadi bisa sesederhana:
- Mengembalikan modal awal dari hasil PIB rekrut member.
- Setelah itu, penghasilan bulanan harus cukup untuk menutup biaya smartship.
Dengan begitu, sejak awal sudah punya target minimal yang realistis. Kalau belum tercapai langsung, tidak apa-apa. Yang penting ada arah.
Pembelian paket diposisikan sebagai modal, dan targetnya adalah segera balik modal supaya bisa upgrade dan maintain status aktif dengan smartship rutin. Ini mindset yang cocok untuk yang serius mau hasil dari Three.
Tapi kalau teman-teman hanya ingin menikmati produknya dan kalau ada rezeki dari sharing dapat tambahan, itu pun tak masalah. Hasilnya akan lebih fluktuatif karena niat awalnya bukan untuk serius bisnis.
Langkah pertama yang perlu dilakukan:
- Login ke back office dan cek apakah status “commission active” sudah aktif.
- Masuk ke tab Business, lalu klik Visual Tree. Bila sudah beli paket, bisa jadi sudah ada poin dari kerja tim. Tapi hati-hati, poin bisa hilang kalau tidak maintain smartship.
Login di:
https://office.threeinternational.com/login
Masukkan username dan password masing-masing.
Saat ini, sudah ada poin yang terkumpul dan poin aktif. Jika ada seseorang dari tim Anda yang bergabung hari ini, poin tersebut tetap akan menambah akumulasi poin Anda, meskipun bukan Anda yang langsung merekrutnya.
Contohnya, ada seseorang yang baru bergabung dan ternyata sudah memiliki dua akun di bawahnya. Ini terjadi karena ada anggota tim yang merekrut atas nama mereka. Walaupun bukan direkrut langsung oleh orang tersebut, poinnya tetap masuk ke akun atasannya.
Poin-poin ini bisa diuangkan dalam bentuk penghasilan di kategori kedua, yaitu team commission. Anda bisa mengecek perkembangan poin di akun masing-masing. Awalnya mungkin terlihat tidak terlalu berarti, tetapi jika konsisten memantau, bisa jadi bulan depan Anda menemukan bahwa tim Anda telah berkembang menjadi puluhan orang dan poin sudah mencapai ratusan atau ribuan, bahkan sebelum Anda sempat merekrut sendiri.
Ada juga contoh dari seseorang yang baru bergabung belum sampai 48 jam, tetapi sudah memiliki empat orang di bawahnya dan volume poin mencapai lebih dari 500. Hal ini terjadi karena adanya penempatan struktur yang strategis dan adanya limpahan (spillover) dari aktivitas perekrutan upline yang aktif.
Sebagai seorang pemimpin, penting untuk tetap aktif merekrut. Ini adalah bagian dari membina tim agar tetap hidup dan berkembang. Jika ingin tim aktif, maka kita pun harus menjadi contoh dengan tetap aktif. Namun, jangan kecil hati jika posisi Anda belum mendapat banyak limpahan. Limpahan adalah bonus dan tidak selalu bisa kita kontrol. Yang utama adalah tetap semangat mengaktivasi bisnis sendiri agar cepat berkembang dan segera menghasilkan.
Langkah penting berikutnya adalah mencatat tanggal akhir dari masa aktif komisi Anda. Pastikan untuk melakukan pemesanan smartship sebelum tanggal tersebut. Tidak harus menunggu mendekati tenggat waktu—Anda bisa melakukan pembelanjaan prepaid smartship sejak sekarang untuk memperpanjang status aktif.
Untuk gambaran strategi jangka panjang, ada dua jalur pengembangan bisnis:
- Retail Sales – Fokus mencari konsumen dan menjaga loyalitas mereka.
- Business & Team Building – Fokus menggandakan tim dan mencari mitra bisnis.
Dalam pendekatan pribadi, lebih efektif untuk mencari mitra bisnis. Karena otomatis mereka akan membeli produk dan membagikan manfaatnya. Dari banyak yang direkrut untuk bisnis, biasanya setengahnya akan memilih menjadi pengguna terlebih dahulu. Tapi itu tetap menghasilkan pengguna juga pada akhirnya.
Sebaliknya, jika sejak awal hanya fokus mencari konsumen, butuh waktu dan usaha lebih besar untuk mengubah mereka menjadi pelaku bisnis. Inilah sebabnya banyak tim tidak berkembang karena kurangnya pembinaan setelah perekrutan. Orang yang diajak bergabung tidak diberi bimbingan, sehingga merasa kesulitan dan bisnisnya tidak berjalan.
Masalah lain yang sering muncul adalah kesulitan dalam menduplikasi karena sejak awal fokusnya hanya pada produk. Akhirnya lebih banyak mendapat pengguna. Ketika jumlahnya bertambah besar, skala jadi kendala. Satu orang hanya bisa melayani puluhan pelanggan, tapi akan kewalahan jika jumlahnya ratusan atau ribuan. Solusinya memerlukan banyak admin dan tenaga tambahan, yang artinya biaya overhead meningkat dan pendapatan tidak lagi leverage. Ini membuat bisnis menjadi seperti usaha konvensional, yang hanya bisa berkembang jika modal juga ikut besar.
Bisnis bisa saja sukses dengan model retail yang besar, tetapi itu berarti harus siap dengan modal yang cukup besar juga. Ketika omzet naik, otomatis biaya operasional seperti admin dan logistik juga meningkat. Masalahnya, kalau suatu saat omzet menurun, tenaga kerja dan operasional tetap harus dipertahankan. Jika yang didambakan dari bisnis ini adalah kebebasan waktu dan fleksibilitas, maka model seperti ini justru bisa membuat semakin sibuk karena jumlah pelanggan yang harus dilayani semakin banyak.
Berbeda dengan membangun tim bisnis yang terdiri dari para mitra. Dalam pendekatan ini, setiap orang bertanggung jawab atas bisnisnya sendiri, tidak bergantung sepenuhnya pada upline, tetapi justru meminta bimbingan dan arahan untuk berkembang. Semua pihak mengambil kepemilikan atas bisnis mereka sendiri.
Setiap orang bisa memilih ingin membangun bisnis seperti apa, tergantung tujuan dan impiannya. Jika yang diinginkan adalah waktu bersama keluarga dan penghasilan yang bertumbuh secara eksponensial tanpa perlu terus-menerus bekerja lebih keras, maka mengikuti arahan para pemimpin bisnis yang sudah berpengalaman adalah jalan yang tepat.
Namun, jika desakan ekonomi membuat harus segera mendapatkan penghasilan, maka fokus pada penjualan retail dan program insentif bisa menjadi solusi jangka pendek. Menjual produk memang lebih cepat menghasilkan, tetapi jika ingin hidup jangka panjang yang jauh lebih baik, maka tetap perlu membangun bisnis, bukan hanya menjual.
Pilihan ada di tangan masing-masing: ingin jadi tenaga penjual atau jadi CEO setelah setahun menjalani bisnis ini?
Di bisnis ini, semua kemungkinan terbuka. Tidak ada yang tidak mungkin, meskipun saat memulai kondisi keuangan sedang sulit. Satu tahun kemudian, segalanya bisa berubah total. Yang membatasi hanya pola pikir kita sendiri. Jika sejak awal kita sudah merasa tidak mungkin, maka mindset itu akan membuat hidup kita tetap di tempat yang sama.
Ada banyak kisah inspiratif—bahkan seseorang yang sudah lanjut usia dan baru sembuh dari stroke tetap semangat menghadiri prospek di luar kota, lalu hadir lagi ke acara keesokan harinya. Jika beliau saja masih terus bergerak, seharusnya yang lebih muda bisa belajar dari semangat juang itu.
Semangat dan ketekunan adalah kunci. Ada yang meskipun sibuk sebagai tulang punggung keluarga, tetap menyempatkan diri hadir di acara bisnis, bahkan sambil menggendong anak, tetap memberikan presentasi. Meskipun tahu tidak membawa prospek, ia hadir demi menunjukkan kepada tim bahwa ia ada, siap mendampingi, dan menunjukkan bahwa perjuangan ini layak dijalani.
Dalam proses membangun bisnis, kadang kita tahu bahwa waktu dan usaha kita tidak langsung menghasilkan. Tapi kita percaya bahwa kita sedang menanam benih. Energi positif yang kita tanam di hati tim kita suatu saat akan kembali dalam bentuk kebaikan yang berlipat ganda.
Menunjukkan komitmen dalam bisnis ini bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang yang sudah kita ajak bergabung. Akan sangat disayangkan jika setelah mereka bergabung dengan harapan hidupnya bisa lebih baik, kita justru tidak hadir untuk mendampingi mereka. Tim yang berkembang dan penuh semangat biasanya dipimpin oleh pemimpin yang juga penuh semangat.
Tak jarang, tim yang awalnya hanya terdiri dari satu atau dua orang bisa berkembang menjadi ratusan bahkan ribuan, jika kita konsisten menunjukkan dukungan, membangun hubungan, dan memberi contoh nyata.
Banyak pemimpin yang memulai bisnis ini hanya bertiga, dan dari mereka lahirlah ratusan pemimpin baru. Begitu juga dengan para anggota keluarga yang akhirnya ikut bergabung dan berkembang bersama. Bisnis ini tumbuh dari semangat kebersamaan, kehadiran, dan keteladanan.
Yang kemarin paling ramai di event, sebagian besar berasal dari turunan beberapa leader inti. Semoga tim-tim lain yang juga rajin dan konsisten bisa mengikuti jejak tersebut.
Belajar setiap hari dan peduli dengan orang-orang di sekitar kita adalah kunci. Harapannya, tim bisa terus bertumbuh. Jangan sungkan untuk bertanya, walau kadang masih merasa lambat memahami.
Semangat untuk terus berkarya dan menebar energi positif. Bergabung di komunitas ini bukan hanya karena produknya yang diyakini berkualitas, tapi juga karena atmosfer dan dukungan yang luar biasa. Support system di sini sangat kuat, dan setiap hari ada semangat untuk memberdayakan orang lain.
Ketika pergi ke Bandung, meskipun teman-teman yang diundang berhalangan hadir, tetap memilih untuk datang. Selain ingin belajar lebih dalam tentang bisnis ini, juga percaya bahwa tidak ada usaha yang sia-sia. Setiap hari diniatkan untuk berbagi informasi minimal ke satu orang, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi demi kebaikan mereka juga.
Semangat dan kehadiran sangat terasa. Bahkan sampai membantu menyiapkan kebutuhan acara dengan penuh dedikasi. Jiwa dan raga benar-benar tercurah.
Kabar baik juga datang: nomor registrasi BPOM untuk serum, toner, dan cleanser sudah diterima. Untuk suplemen, menyusul dalam waktu dekat. Informasi ini akan segera diperbarui di website dalam 10–15 hari kerja ke depan. Terima kasih atas kesabaran dan dukungan semua pihak.
Meski ada keterbatasan jarak atau waktu, banyak yang tetap hadir di acara-acara online atau offline. Bahkan ada yang menempuh perjalanan jauh membawa anak sendiri, atau berkontribusi di grup meski hanya dengan membalas, memberikan reaksi, atau mengisi polling.
Kehadiran itu terasa. Itu yang membedakan antara tim yang berkembang dengan cepat dan yang tertinggal.
Ada yang keliling Indonesia hampir setiap bulan di tahun pertama demi membangun timnya—dan hasilnya pun terlihat nyata sekarang.
Ada seseorang yang selalu hadir untuk membantu, bahkan langsung datang dari Singapura. Tim-tim yang aktif seperti tim Nemi, Eline, Monic, dan Ichi memang karena mereka proaktif. Maka hasilnya pun terlihat jelas.
Semangat untuk hadir dan peduli itu perlu diteruskan, terutama untuk mereka yang sungguh-sungguh ingin menjalankan bisnis ini. Karena ini adalah bisnis yang berpusat pada manusia—people’s business.
Kita juga perlu memahami karakter orang yang kita ajak. Setiap orang berbeda. Ada yang lebih nyaman ngobrol di kelompok kecil, bukan keramaian. Ada yang tidak suka Zoom tapi lebih suka bertemu langsung. Ada pula yang tidak suka keduanya dan lebih nyaman menulis.
Tugas kita bukan untuk bertanggung jawab penuh atas semua orang dalam tim sampai tujuh turunan. Fokus kita adalah pada orang-orang yang kita ajak langsung. Jika setiap orang menyadari amanah itu, maka estafet kepemimpinan bisa terjaga hingga jauh ke depan.
Meski ada keterbatasan jarak, ada rasa syukur karena bisa punya banyak teman baru walau belum terjangkau secara offline.
Masih teringat jelas, saat berkunjung ke beberapa kota, banyak yang menyempatkan hadir meski mereka bukan tipe yang suka kumpul-kumpul. Itu sangat berkesan.
Dalam bisnis ini, ada dua jenis pendapatan: kategori pertama mirip seperti sistem afiliator, yang berfokus pada mencari customer. Artinya pelayanan harus prima, pengetahuan produk harus kuat agar bisa menciptakan pelanggan loyal. Jangan langsung ajak bisnis, karena banyak dari mereka yang belum siap dan bisa jadi merasa tidak nyaman.
Sementara untuk kategori pendapatan kedua, kunci suksesnya bukan pada mencari pengguna, tapi membina tim. Fokusnya adalah team building, character building, mindset, dan kepemimpinan. Grup ini ada untuk mengembangkan pemahaman kategori kedua. Tujuannya bukan pendapatan linear, tapi mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan membangun hubungan yang berkelanjutan.
Goal-nya adalah residual income dan jaringan tim yang berkembang secara luas—sesuatu yang hanya mungkin jika punya mitra bisnis yang ingin maju bersama.
Kalau ingin belajar cara jualan produk secara efektif atau membuat konten, bisa belajar dari yang memang jago di bidang itu. Di sini tidak ada cara yang benar atau salah. Semua bisa berhasil dengan cara masing-masing.
Sebagai leader, ada kewajiban untuk memberi tahu berbagai opsi yang bisa ditempuh BA baru. Misalnya, jika belum beli paket, ada cara menghasilkan uang. Kalau rajin belanja, pastikan input ke akun sendiri agar tetap aktif, dan itu ada manfaatnya.
Siapa yang ingin belajar membangun bisnis Three bisa mulai dari belajar sistem, cara operasikan back office, membangun karakter, hingga mendukung tim berkembang. Juga cara menetapkan target dan mencapainya.
Untuk bisa mendapatkan leverage income, kuncinya adalah smartship. Bayangkan jika ada 1000 orang yang smartship 60 CV per bulan, itu berarti 60.000 PGV. Satu siklus butuh 900 CV (600 kiri, 300 kanan). Maka 60.000 dibagi 900 menghasilkan 66 siklus.
Satu siklus senilai 35 USD. Maka 66 siklus = 2310 USD. Hanya dari smartship, bisa dapat sekitar 30–40 juta rupiah per bulan. Belum termasuk jika ada pelanggan loyal yang membeli lebih dari satu produk per bulan.
Di grup BS, ada sekitar 2000 member di sistem. Tapi yang aktif di bisnis hanya sekitar 310 orang, dan yang benar-benar menjalankan bisnis sebagai 3-star leaders hanya sekitar 10 orang. Jadi sebenarnya sangat sedikit.
Tidak perlu banyak orang untuk jadi mitra bisnis kita. Yang penting mereka sejalan dan cocok dengan visi. Cukup sedikit orang yang bisa diajak diskusi setiap hari, kita mentorin dengan intensif sampai mereka berhasil.
Seperti membentuk board of directors dalam bisnis kita sendiri—cari orang yang sevisi, dan ingin bergerak bersama. Tapi berpikirlah jangka panjang, bukan cuma 1,5 tahun, tapi 5–10 tahun ke depan. Lihat siapa yang konsisten bertumbuh, merekalah yang akan terus berjalan bersama dan meraih sukses bersama.
Saat mengajak seseorang, yang dicari adalah calon pemimpin bisnis. Tapi setiap ada kesempatan untuk berbagi, produk tetap dikenalkan ke mereka yang butuh. Tujuannya bukan merekrut mereka sebagai pebisnis, tapi membantu lewat manfaat produk Three.
Kejelasan niat itu penting. Kalau sudah mengajak seseorang untuk berbisnis, pastikan dibina hingga berhasil—bahkan hingga lebih sukses, lebih pintar, dan lebih maju dari kita.
Cara mengajak bisa sangat sederhana. Misalnya, langsung bilang ada peluang bisnis, ini MLM, tertarik nggak untuk dengar penjelasan? Kalau tidak, ya sudah—tidak masalah. Tidak perlu bahas lagi.
Biasanya tidak perlu memulai dari menawarkan produk dulu, karena dalam penjelasan bisnis pasti produk akan ikut dijelaskan juga. Banyak yang bergabung justru karena mendengar tentang produk dari sharing di media sosial.
Itulah kenapa di BS ada banyak pengguna loyal dan juga pembangun bisnis yang serius.
Kenapa Anda Layak Memilih Three?
1. Suplemen yang Bekerja untuk Anda—Bukan
Sekadar Tren
Three bukan hanya tren. Dengan formula tanpa GMO, tanpa bahan sintetis, dan
tanpa logam berat, produk ini dirancang untuk mendukung tubuh Anda, bukan
sekadar mengikuti arus. Hasilnya: tubuh lebih sehat, pikiran lebih jernih, dan
hidup yang lebih percaya diri.
2. Didukung Ilmu, Integritas, dan Inovasi
Produk Three:
- Diuji secara klinis dan ilmiah
- Menggunakan teknologi penyerapan terkini
- Diformulasikan oleh para ahli nutrisi dan tanaman alami
- Diproduksi dengan etika dan transparansi tinggi, serta diuji oleh pihak ketiga
Standar ini dipegang teguh karena Anda layak mendapatkan yang terbaik.
3. Komunitas yang Mengangkat Anda Lebih Tinggi
Three bukan sekadar produk, melainkan ekosistem pertumbuhan. Di sini Anda akan
menemukan:
- Pemimpin yang percaya pada potensi manusia
- Komunitas wellness yang tulus dan suportif
- Kesempatan untuk berkembang, diakui, dan dirayakan
Dengan CEO inspiratif, tim dokter kelas dunia, dan para duta wellness sejati, Anda tidak hanya membeli produk—Anda menjadi bagian dari gerakan global untuk hidup yang lebih sehat dan bermakna.
Ini saatnya Anda menerima apa yang benar-benar
layak Anda dapatkan.
This is your time. This is Three.
Comments
Post a Comment