CERITA SORE 3 ERNI BASRI Mengelola Waktu dan Pembelajaran Efektif
Halo, selamat sore. Kali ini saya ingin bercerita tentang bagaimana saya mengatur waktu dan mengelola pembelajaran dalam perjalanan karier saya.
Pada tahun 2017, saya aktif sebagai pengurus dalam Dewan Alumni Teknik Sipil Universitas Diponegoro. Saat itu, saya mengenal seorang senior bernama Mas Hajar. Beliau adalah seorang motivator dan ahli di bidang sumber daya manusia. Saya sangat terinspirasi oleh pemikiran dan pembelajaran dari beliau. Salah satu sharing beliau benar-benar membuka mata saya untuk kembali menata arah karier ke depan.
Dari sana saya mulai menyusun kembali prioritas dalam hidup dan karier. Saya belajar tentang pentingnya menyusun skala prioritas dan memanfaatkan waktu secara efektif dengan strategi yang dikenal sebagai Pareto Model.
Ini adalah pendekatan pembelajaran yang sangat efektif, dikenalkan oleh para ahli seperti Michael Lombardo dan Robert Eichinger, terutama dalam kerangka yang dikenal dengan sebutan Model 70:20:10.
Model 70:20:10
70% Experience Learning: Belajar dari pengalaman langsung.
20% Social Learning: Belajar dari orang lain dan lingkungan sosial.
10% Formal Learning: Belajar melalui pendidikan formal, seperti pelatihan, seminar, atau kursus.
Model ini sangat membantu saya dalam mengelola waktu dan meningkatkan produktivitas.
1. Formal Learning (10%)
Di bagian ini, saya memperluas wawasan melalui berbagai cara: mengikuti pelatihan, workshop, akreditasi, sertifikasi, membaca buku, artikel, report, manual, menjelajahi situs web, dan membaca blog berkualitas.
Dari sana, saya mulai tertarik untuk mengambil sertifikasi dan mengikuti berbagai program departemen. Saya juga aktif mengikuti konferensi dan webinar—meskipun saat itu, di tahun 2017, webinar masih belum umum dan lebih banyak seminar tatap muka.
2. Social Learning (20%)
Saya sangat aktif dalam kegiatan alumni dan mulai belajar pentingnya networking dan komunikasi efektif.
Melalui brainstorming, diskusi, coaching, dan mentoring, saya belajar banyak dari orang-orang di sekitar saya. Social learning ini menjadi jembatan penting untuk membangun hubungan dan memperluas wawasan melalui interaksi nyata.
3. Experience Learning (70%)
Bagian terbesar dari pembelajaran saya berasal dari pengalaman langsung di lapangan. Selain bekerja secara teknis, saya juga berusaha mempresentasikan hasil pekerjaan saya di berbagai seminar nasional maupun internasional.
Saya juga pernah diwawancarai oleh beberapa media, termasuk majalah luar negeri dari London.
Dalam pekerjaan sehari-hari, saya dihadapkan pada banyak tantangan dan masalah yang perlu dipecahkan. Perubahan dan rotasi dalam pekerjaan justru menjadi sumber pembelajaran yang luar biasa karena mengharuskan saya untuk terus beradaptasi dan bertumbuh.
Saya percaya bahwa dengan mengadopsi Model 70:20:10 dalam manajemen waktu dan pembelajaran, kita bisa menjadi lebih efektif dan berkembang secara berkelanjutan, baik dalam karier maupun dalam kehidupan pribadi.
Itu tadi cerita sore dari saya tentang bagaimana mengelola waktu dan pembelajaran secara efektif. Terima kasih dan sampai jumpa di cerita berikutnya!
Comments
Post a Comment