Empowerment Tuesday July 22, 2025 - Greg & Dana Wilder “No Experience, No Time, No Problem.”


Selamat datang semuanya di Empowerment Hour Global Call. Kami sangat senang bisa bersama Anda malam ini. Kami berasal dari Brentwood, sebuah kota kecil di selatan Nashville, Tennessee, dan merasa terhormat diminta untuk memimpin sesi malam ini. Kami ingin berbagi beberapa hal yang semoga bisa membantu Anda mengembangkan bisnis Anda.

Sedikit pengenalan, saya telah berkecimpung di dunia penjualan dan kepemimpinan dalam bidang kesehatan selama lebih dari 40 tahun. Saya merasa sangat diberkati karena pernah bekerja dengan banyak organisasi hebat, berhubungan langsung dengan sistem-sistem layanan kesehatan, dan bertemu banyak pemimpin luar biasa seperti CEO dan CFO. Dalam kehidupan pribadi, iman kami sangat penting. Kami aktif di kegiatan gereja, dan saya pribadi juga sangat suka bermain golf, yang telah menjadi bagian besar dari hidup keluarga kami selama bertahun-tahun.

Istri saya adalah pasangan hidup saya selama 39 tahun. Dia telah bekerja sebagai penata rambut selama 40 tahun. Dia menyukai gaya hidup aktif, senang berolahraga, yoga, dan menjaga kesehatan. Kami memiliki dua anak dan lima cucu, jadi tetap aktif menjadi keharusan untuk bisa mengikuti energi cucu-cucu kami.

Sekitar setahun lalu, kami mulai mencari cara agar istri saya bisa bertransisi dari karier fisik yang telah dijalaninya selama puluhan tahun. Dalam profesinya, kalau dia tidak bekerja, dia tidak mendapatkan bayaran—dan dalam 40 tahun itu, tidak pernah sekalipun ia punya cuti berbayar. Kami sudah pernah mencoba bisnis network marketing sebelumnya, tapi hanya sebagai konsumen, tidak pernah benar-benar menjalankan bisnisnya secara serius. Namun saya selalu percaya pada industri ini. Saya memahami kekuatan leverage dan potensi dari sebuah tim, meskipun belum pernah sukses menjalankannya.

Saat kami mencari peluang di bidang kesehatan, seorang kenalan mengenalkan kami pada Three. Kami juga melihat beberapa teman dari industri musik country yang pindah ke platform lain. Tapi akhirnya, kami memilih untuk menggali lebih dalam mengenai Three. Saya meneliti rencana kompensasi, sementara istri saya fokus mempelajari produk-produknya. Saya tahu bahwa seseorang yang pernah berada di posisi seperti kami pasti yang merancang rencana kompensasi ini, karena strukturnya sederhana namun brilian.

Singkat cerita, di tengah proses itu, saya kehilangan pekerjaan. Saya merupakan satu dari delapan eksekutif di perusahaan, dan meski dijanjikan aman, saya akhirnya menjadi orang ketujuh yang diberhentikan. Ketika pulang, saya berkata pada istri, “Ada kabar baik dan kabar buruk.” Kabar buruknya: saya dipecat. Kabar baiknya: saya akan bantu dia menentukan perusahaan mana yang akan kami jalankan bersama.

Akhirnya, kami memilih Three. Kami tidak mengenal siapa pun di dalamnya, tidak membawa banyak pengalaman, tapi kami merasa inilah kesempatan terbaik. Sejak saat itu, kami percaya bahwa Tuhan membimbing kami ke sini. Kami kini sudah satu tahun bersama Three dan sangat menyukai perjalanan ini.

Ketika diminta memimpin call malam ini, saya berpikir: kami tidak punya banyak pengalaman, tidak punya banyak waktu, tapi kami tetap membangun bisnis ini. Jadi, tema kami malam ini adalah: “No Experience, No Time, No Problem.” Kami ingin berbagi prinsip-prinsip bisnis yang kami gunakan agar bisa tetap berkembang di tengah keterbatasan.

Prinsip 1: Buat Daftar Nama

Ya, buatlah “daftar nama” Anda. Anda mungkin sudah pernah disuruh membuatnya saat pertama kali bergabung. Saya menyebutnya “daftar menyebalkan” karena meski sudah puluhan tahun saya bekerja di bidang penjualan, tetap saja membuat daftar nama bukan hal yang saya sukai. Tapi bisnis ini tentang orang dan volume. Anda perlu memiliki keduanya untuk sukses secara finansial.

Buat daftar minimal 100 nama—buka kontak ponsel Anda, pikirkan teman gym, dokter, siapa pun. Pisahkan daftar menjadi kategori—misalnya, siapa yang cenderung tertarik pada bisnis, siapa yang lebih ke arah produk. Jangan menghakimi, tapi kategorisasi ini bisa membantu dalam strategi pendekatan.

Prinsip 2: Sikap Positif

Sikap adalah segalanya. Saya percaya kita harus hire for attitude, train for skill. Tidak ada yang mustahil. Bahkan kata “impossible” pun berkata “I’m possible.” Orang yang punya sikap positif cenderung lebih optimis dan penuh semangat. Saya pasang catatan kecil di cermin saya setiap pagi untuk mengingatkan diri sendiri. Kalau tidak sedang semangat, pura-pura saja—fake it till you make it.

Prinsip 3: Miliki Cerita Anda

Miliki cerita Anda sendiri—baik tentang produk maupun bisnis. Cerita saya? Saya tidak ingin lagi dipanggil HR dan dipecat. Saya ingin kontrol atas penghasilan saya sendiri. Cerita produk saya? Saya dulunya harus mengonsumsi 12 butir Advil saat main golf karena nyeri sendi. Sejak pakai Revíve, saya tidak pernah lagi minum Advil selama setahun terakhir. Istri saya punya alergi parah selama 15 tahun yang berubah total sejak menggunakan Immune—tanpa obat lain sejak September lalu.

Cerita pribadi inilah yang menggugah orang. Bukan slide PowerPoint penuh bahan aktif. Tapi cerita nyata. Maka milikilah cerita Anda, ceritakan dengan percaya diri.

Prinsip 4: Jangan Jualan—Bagikan

Banyak orang bilang mereka bukan sales. Bagus. Karena ini bukan soal jualan. Ini soal berbagi. Edukasi orang. Jadilah konsultan. Pimpin dengan hati. Tunjukkan bahwa ini adalah hadiah yang bisa mengubah hidup—dari sisi kesehatan dan keuangan.

Prinsip 5: Percaya Proses

Saya belajar ini dari salah satu mentor kami, Jessica Johnston. Di dunia korporat, saya sering bicara tentang casting vision. Begitu juga di sini—percaya pada proses. Seorang teman saya pernah hampir menerima tawaran ganti rugi pasca kecelakaan. Pengacaranya bilang, “Percaya prosesnya.” Beberapa bulan kemudian, ia menerima 4x lipat dari tawaran awal. Itu menginspirasi saya. Sekarang saya tuliskan kata-kata itu di setiap presentasi: Trust the Process.

Prinsip 6: Jangan Menghakimi

Kita semua pernah melakukannya—berprasangka. Tapi berhenti. Jangan anggap seseorang pasti akan atau tidak akan tertarik. Bisa jadi itu dokter gigi, tukang pos, siapa saja. Bahkan tambahan $300–500 per bulan bisa menyelamatkan seseorang dari kebangkrutan. Dengarkan orang lain, biarkan mereka bercerita. Setelah itu, baru masukkan produk atau peluang bisnis dalam percakapan. Dengarkan dengan empati.

Akhir kata, jangan menyerah. Jangan menilai siapa pun. Miliki cerita Anda. Edukasi orang. Percayalah pada proses. Dan terus buat daftar nama. Kalau kami yang tidak punya pengalaman dan waktu bisa melakukannya, Anda juga bisa. Terima kasih sudah bersama kami malam ini.


Comments

Popular posts from this blog

KUPAS TUNTAS ETERNEL THREE

KUPAS TUNTAS PURIFI THREE

THREE Mr. Les Brown - Christine Peterson and Samson Li