HARVARD MEDICAL SCHOOL - OLAHRAGA- BDNF BY Dr. Elizabeth Frates, MD
Elizabeth Frates, MD, summarizes guidelines from US Health and Human Services (HSS)
Some
of the More Recent Findings on the Benefits of Exercise: Part 5
https://www.youtube.com/watch?v=UN3tXLyaSTA
https://www.youtube.com/@HMSContinuingEd
https://www.youtube.com/playlist?list=PL9hnCXfz_xynSZoAM5ApQwTHCgnNvOebF
Saya sangat mencintai bidang kedokteran ini—lifestyle
medicine dan fisiologi olahraga—karena selalu ada hal baru yang menarik
setiap saat.
Sekarang, saya ingin membagikan sesuatu yang mungkin belum
banyak Anda dengar. Anda mungkin sudah tahu tentang neurotransmiter seperti
serotonin atau dopamin, tapi apakah Anda pernah mendengar tentang BDNF?
BDNF adalah singkatan dari Brain-Derived Neurotrophic
Factor. Ini adalah suatu protein yang sangat penting bagi neurogenesis,
yaitu proses terbentuknya sel-sel saraf baru di otak. Yang menakjubkan, kadar
BDNF dapat meningkat lewat olahraga.
Waktu saya masih di sekolah kedokteran di Stanford, kami
diajari bahwa jumlah neuron di otak manusia bersifat tetap. Kami pikir, Anda
dilahirkan dengan jumlah neuron tertentu, dan tugas Anda hanyalah menjaga agar
neuron-neuron itu tidak rusak. Tapi sekarang kita tahu, berkat kemajuan sains,
bahwa olahraga bisa meningkatkan kadar BDNF, yang berarti jumlah neuron di
otak bisa bertambah—dan ini bukan hanya menambah, tapi juga melindungi
neuron yang sudah ada.
Tidak hanya itu, olahraga juga berdampak langsung pada struktur
otak, khususnya hipokampus. Anda mungkin ingat bahwa hipokampus
adalah bagian dari sistem limbik yang bertanggung jawab atas konsolidasi
memori. Banyak orang khawatir tentang penurunan kognitif dan risiko demensia
seiring bertambahnya usia. Salah satu cara terbaik untuk menjaga fungsi otak
adalah dengan berolahraga.
Penelitian dengan MRI menunjukkan bahwa orang yang rutin
berolahraga mengalami peningkatan volume hipokampus. Ini adalah bentuk
"obat alami" untuk otak kita.
Sekarang, saya ingin memperkenalkan satu zat kimia lagi yang
sangat menarik, namanya Irisin. Zat ini pertama kali ditemukan sekitar
tahun 2012, dan kini penelitian menunjukkan bahwa Irisin memiliki banyak fungsi
penting.
Irisin diproduksi oleh sel otot saat kita
berolahraga. Ini adalah myokine—yaitu hormon yang dilepaskan oleh
otot—dan ternyata dapat meningkatkan kemampuan sel otot dalam menyerap glukosa.
Inilah salah satu alasan mengapa olahraga sangat baik untuk mencegah diabetes.
Irisin juga berdampak pada hati, pada proses glukoneogenesis,
dan bahkan berperan dalam mengatur nafsu makan. Pernah merasa tidak
terlalu lapar atau tidak ingin ngemil setelah olahraga? Bisa jadi itu karena
Irisin sedang bekerja. Yang lebih menarik lagi, Irisin juga berkaitan erat
dengan BDNF. Keduanya saling berinteraksi dalam mendukung neurogenesis
dan perlindungan otak—dua hal penting dalam mencegah demensia.
Lalu, Anda mungkin bertanya, "Bagaimana saya bisa
menyesuaikan 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang per minggu dalam
jadwal saya yang padat?"
Saya paham, saya juga seorang klinisi yang sibuk. Tapi kabar
baiknya, menurut pedoman tahun 2018 (pembaruan dari pedoman 2008), bentuk
olahraga singkat selama 5 menit pun dihitung ke dalam total 150 menit
tersebut.
Jadi, meskipun Anda hanya punya waktu 5 menit beberapa kali
sehari, itu tetap bisa terkumpul dan memberi manfaat nyata. Misalnya:
- Jalan
kaki mengelilingi rumah sakit
- Naik
turun tangga selama 5 menit
- Berdiri
atau berolahraga ringan saat Zoom meeting (kamera bisa nyala atau mati,
terserah Anda)
- Jalan
di tempat, lari di tempat, jumping jack, burpees, sit-up—banyak pilihan
menarik yang bisa Anda lakukan sebagai "camilan olahraga"
sepanjang hari.
Saya juga ingin berbagi beberapa strategi yang saya dan
rekan-rekan saya gunakan:
- Rapat
sambil berjalan: Saat ingin berdiskusi atau brainstorming, cobalah
lakukan sambil berjalan—di luar ruangan jika cuaca mendukung, atau di
dalam gedung. Jalan kaki 20 menit sambil berdiskusi bisa meningkatkan
kreativitas dan aliran darah ke otak.
- Meja
kerja dengan sepeda statis: Ada sepeda yang dilengkapi dengan alas
laptop. Jadi, saat Anda membalas email atau mengerjakan laporan medis,
Anda bisa tetap mengayuh sepeda.
- Treadmill
workstation: Alternatif lain adalah meja kerja berdiri di atas
treadmill. Anda bisa berjalan sambil bekerja—membaca, mengetik, atau
melakukan riset.
- Pedal
portabel: Bila merasa alat-alat tadi terlalu mahal, Anda bisa membeli
pedal portabel yang ringan. Bisa digunakan dengan tangan atau kaki, dan
bisa dibawa ke meja kerja atau rapat panjang. Ya, mungkin terlihat sedikit
aneh, tapi Anda bisa menjelaskan bahwa Anda sedang menjalani pedoman
aktivitas fisik 150 menit per minggu!
Jika Anda berhasil menambahkan tiga sesi olahraga 5 menit
per hari selama hari kerja (Senin–Jumat), maka Anda bisa memanfaatkan akhir
pekan untuk aktivitas fisik yang menyenangkan seperti:
- Jalan-jalan
atau hiking bersama keluarga atau teman
- Menari!
Ya, menari juga dihitung sebagai aktivitas fisik
- Bermain
hula hoop—beberapa orang melakukannya bersama keluarga atau bahkan
membawanya ke kantor untuk hiburan ringan
Intinya, berkreasilah. Temukan cara untuk menyisipkan
gerakan fisik dalam keseharian Anda, dan biarkan itu menjadi sesuatu yang
membawa kesehatan sekaligus kebahagiaan.
Lifestyle medicine & exercise physiology:
1. BDNF: Protein Hebat untuk Otak
BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor) adalah protein
penting yang mendukung neurogenesis — pembentukan sel otak baru — yang
berdampak pada daya ingat, pembelajaran, dan perlindungan neuron.
2. Olahraga = Otak yang Lebih Tajam
Berolahraga dapat meningkatkan kadar BDNF, memperkuat
struktur otak seperti hipokampus (pusat memori), bahkan membantu memperbesar
volumenya, sehingga menurunkan risiko demensia.
3. Sains Modern Membantah Mitos Lama
Dulu diajarkan neuron kita hanya “sekali lahir, tak
terganti.” Sekarang kita tahu lewat riset mutakhir bahwa olahraga memungkinkan
otak memproduksi neuron baru dan menjaga neuron yang ada.
4. Irisin: Hormon Cerdas dari Otot
Olahraga memicu otot melepas Irisin, myokine yang membantu
tubuh lebih efisien menyerap glukosa, mendukung kontrol gula darah, dan
membantu mencegah diabetes.
5. Irisin & BDNF: Duo Hebat untuk Otak
Irisin bekerja sama dengan BDNF untuk meningkatkan
neurogenesis & melindungi otak dari penuaan dini serta risiko penyakit
neurodegeneratif.
6. Olahraga Mini Tetap Berarti
Pedoman aktivitas fisik 2018 mengonfirmasi: bahkan 5 menit
olahraga dihitung ke total 150 menit/minggu. Sempurna untuk gaya hidup sibuk.
7. Camilan Aktivitas Fisik
Berjalan mengelilingi rumah sakit, naik turun tangga, atau
lari di tempat 5 menit sudah membantu menambah jatah olahraga mingguan Anda.
8. Integrasikan dengan Pekerjaan
Mulai rapat sambil berjalan, pakai meja treadmill atau
sepeda dengan alas laptop, atau gunakan pedal portabel saat meeting panjang.
9. Ajak Keluarga & Teman Bersenang-senang
Manfaatkan akhir pekan untuk hiking, menari, hula hoop, atau
aktivitas seru lain yang secara tak sadar menambah aktivitas fisik.
10. Lifestyle Medicine: Kombinasi Ilmu & Kebahagiaan
Menjalani life-style medicine bukan sekadar angka di
pedoman, tapi seni menemukan gerakan yang membawa tubuh lebih sehat dan hati
lebih bahagia.
Comments
Post a Comment