PILAR BAHAGIA
The Science of Happiness:
Harvard Professor reveals the Science of Happiness in 15 minutes | Arthur Brooks [ARC 2025]
Sains Kebahagiaan: Empat Pilar Utama
Pembicara membuka dengan rasa terima kasih dan kegembiraan bisa hadir dalam gerakan ARK ini. Ia memperkenalkan dirinya sebagai seorang ilmuwan perilaku di Harvard yang fokus pada neurosains dan ilmu sosial kebahagiaan, topik yang sekilas terdengar tidak lazim diajarkan di sekolah bisnis. Namun justru sangat penting, karena semua orang adalah "pengusaha" dalam perusahaan paling sakral: hidup kita sendiri. Kita adalah pendiri dan CEO dari kehidupan kita, dan yang seharusnya kita kejar bukanlah uang, kekuasaan, kesenangan, atau popularitas, melainkan cinta dan kebahagiaan.
Apa itu Kebahagiaan?
Banyak orang keliru mengira kebahagiaan hanyalah perasaan. Padahal, perasaan bahagia hanyalah tanda, seperti aroma masakan yang menandakan adanya makanan. Kebahagiaan sebenarnya merupakan kombinasi dari tiga unsur utama:
-
Enjoyment (Kesenangan mendalam): berbeda dengan sekadar kesenangan hedonistik, ini melibatkan pengalaman dengan orang lain & membentuk memori.
-
Satisfaction (Kepuasan): kebahagiaan yang diperoleh melalui perjuangan dan pencapaian sesuatu yang sulit.
-
Meaning (Makna): rasa bahwa hidup kita terhubung pada tujuan, signifikansi, dan koherensi.
Faktor Pembentuk Kebahagiaan
-
50% berasal dari genetika (kecenderungan alami). Namun, seperti kecenderungan alkoholisme yang dapat "dimatikan" dengan tidak minum alkohol sama sekali, genetika bukan takdir mutlak.
-
25% berasal dari keadaan hidup (misalnya pekerjaan, keluarga, kekayaan), tetapi ini hanya sementara.
-
25% berasal dari kebiasaan yang kita bentuk secara sadar. Ini adalah area terbesar yang bisa kita kontrol langsung.
Empat Kebiasaan Utama Penentu Kebahagiaan
Daripada ribuan tips remeh, riset menunjukkan hanya ada empat kebiasaan utama yang benar-benar memengaruhi kebahagiaan kita. Kita harus menabung di "rekening kebahagiaan" ini setiap hari:
-
Iman / Spiritualitas (Faith)
-
Bukan harus agama tertentu, tetapi sebuah jalan untuk mengurangi narsisme kita & menyadari ada sesuatu yang lebih besar dari diri kita. Bisa melalui agama, filsafat stoik, musik klasik, meditasi, atau berjalan sendiri di alam.
-
-
Keluarga (Family)
-
Otak kita dirancang sedemikian rupa untuk menyukai orang-orang yang menjadi "bagian kita". Sayangnya, banyak keluarga terpecah karena hal sepele seperti politik, padahal satu-satunya alasan sah untuk memutus hubungan keluarga adalah kekerasan atau pelecehan, bukan perbedaan pendapat.
-
-
Persahabatan (Friendship)
-
Kita perlu teman sejati, bukan hanya “teman transaksi”. Teman sejati adalah "orang-orang tidak berguna secara fungsional" — bukan berarti tidak berharga, tetapi mereka hadir bukan karena kita bisa memanfaatkan mereka.
-
-
Pekerjaan (Work)
-
Jenis pekerjaan atau gaji tidak memprediksi kebahagiaan. Yang penting adalah:
-
Earning your success: menciptakan nilai melalui kerja keras & tanggung jawab, lalu diakui atas itu.
-
Serving others: merasakan diri kita dibutuhkan, bukan hanya dikelola seperti beban oleh sistem.
-
-
Tantangan Masyarakat
Sayangnya, indeks kebahagiaan menurun hampir di semua negara maju sejak 1990-an, terutama setelah munculnya media sosial, krisis finansial, dan pandemi. Namun itu hanya cuaca jangka pendek. Yang lebih serius adalah iklim kebahagiaan, yaitu turunnya empat hal besar ini:
-
Penurunan iman/spiritualitas,
-
Keterasingan keluarga & enggan menikah/beranak,
-
Makin sedikit persahabatan yang tulus,
-
Hilangnya rasa tanggung jawab pada pekerjaan & penolakan terhadap sistem ekonomi yang memberi peluang (free enterprise).
Penutup: Ajakan untuk Hidup Bahagia dan Membahagiakan Dunia
Jika kita ingin menjadi lebih bahagia dan ingin masyarakat lebih bahagia, itulah yang harus kita perjuangkan: iman, keluarga, persahabatan, serta pekerjaan yang bermakna & melayani.
Ini bukan agenda politik, melainkan agenda untuk kesejahteraan manusia. Jika kita menanamkan waktu, energi, dan kasih sayang di empat area ini, kita akan semakin bahagia sepanjang hidup — dan membantu dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Comments
Post a Comment