100 Best Point – Kedamaian (Peace)

100 Best Point – Kedamaian (Peace)

  1. Kedamaian menjadi tak ternilai seiring bertambahnya usia.

  2. Kedamaian adalah kekuatan, bukan kelemahan.

  3. Berhenti menyambut kekacauan meski sudah terbiasa dengannya.

  4. Menyadari kedamaian adalah tanggung jawab pribadi.

  5. Kedamaian tidak bergantung pada pasangan, anak, atau pekerjaan.

  6. Dunia luar tidak menentukan kedamaian batin Anda.

  7. Melindungi kedamaian dimulai dengan menetapkan batas.

  8. Batas adalah bentuk perlindungan diri, bukan ego.

  9. Meninggalkan kebisingan demi menjaga ketenangan batin.

  10. Selektif pada siapa yang diizinkan mendekat.

  11. Tidak membiarkan orang membuang sampah emosional pada Anda.

  12. Tidak berkata “ya” saat hati dan intuisi berkata “tidak”.

  13. Menghormati suara hati dalam mengambil keputusan.

  14. Mengenali siapa yang menguras energi Anda.

  15. Mengenali aktivitas yang menguras energi Anda.

  16. Tidak mencoba memperbaiki semua orang atau situasi.

  17. Memilih keluar dari hal-hal yang merusak kedamaian.

  18. Memilih diam sebagai bentuk perlindungan.

  19. Konsisten menjaga batas pribadi.

  20. Mengutamakan kewarasan daripada kenyamanan orang lain.

  21. Menolak kompromi yang merusak ketenangan batin.

  22. Menjaga jarak dari orang yang membawa drama.

  23. Tidak mengizinkan kritik batin menghancurkan Anda.

  24. Menghadapi penyesalan masa lalu dengan penerimaan.

  25. Mengatasi rasa tidak cukup dengan kebenaran.

  26. Menghindari pelarian yang memperburuk keadaan.

  27. Memilih untuk tidak terlibat dalam drama.

  28. Tidak menjawab pesan yang memancing emosi negatif.

  29. Tidak membiarkan suasana hati orang lain mengendalikan Anda.

  30. Menentukan prioritas berdasarkan dampak pada ketenangan.

  31. Menjaga pikiran dari informasi yang meresahkan.

  32. Memilih teman yang membawa rasa aman.

  33. Menghindari diskusi yang memicu kemarahan.

  34. Mengatur waktu untuk diri sendiri secara rutin.

  35. Mengurangi paparan media yang penuh konflik.

  36. Memilih kata-kata yang menenangkan.

  37. Menolak ajakan yang hanya menambah stres.

  38. Menjauh dari orang yang manipulatif.

  39. Menjauh dari kebiasaan yang merusak pikiran.

  40. Memahami bahwa diam bisa lebih kuat daripada balasan.

  41. Tidak memaksakan penjelasan pada yang tak mau mengerti.

  42. Menjaga ritme hidup agar tidak tergesa-gesa.

  43. Menghormati waktu istirahat sebagai kebutuhan vital.

  44. Memilih lingkungan yang menenangkan indera.

  45. Mengatur ulang hubungan yang terlalu menuntut.

  46. Menerima bahwa tidak semua masalah perlu diselesaikan segera.

  47. Memperkuat kemampuan berkata “tidak”.

  48. Menyadari bahwa kedamaian butuh disiplin.

  49. Menghentikan kebiasaan membandingkan diri.

  50. Menolak ikut campur dalam urusan yang bukan milik Anda.

  51. Tidak berusaha mengontrol hal yang di luar kendali.

  52. Menyadari bahwa memaafkan memberi ketenangan.

  53. Mengelola ekspektasi agar tidak kecewa.

  54. Menetapkan waktu bebas dari interaksi sosial.

  55. Mengurangi jadwal yang terlalu padat.

  56. Menghargai kesunyian sebagai pengisi energi.

  57. Tidak memaksakan persahabatan yang sudah usang.

  58. Melepaskan orang yang tidak menghargai batas Anda.

  59. Menolak perdebatan yang tidak membawa solusi.

  60. Memilih rutinitas yang mendukung ketenangan pikiran.

  61. Menyadari bahwa ketenangan sering lebih penting dari kemenangan.

  62. Mengelola emosi sebelum menanggapi situasi.

  63. Menolak terlibat dalam gosip.

  64. Menjaga tubuh dari stres berlebih.

  65. Mengatur napas untuk menenangkan diri.

  66. Memprioritaskan tidur yang berkualitas.

  67. Menghindari konsumsi berlebihan yang memicu gelisah.

  68. Menyederhanakan hidup untuk mengurangi beban pikiran.

  69. Mengelilingi diri dengan orang yang damai.

  70. Membatasi interaksi dengan pihak yang toxic.

  71. Menentukan jadwal tanpa tekanan berlebihan.

  72. Membatasi berita negatif yang dikonsumsi.

  73. Menjaga kebersihan rumah untuk kenyamanan batin.

  74. Menghargai momen tanpa gangguan.

  75. Membiarkan diri istirahat tanpa rasa bersalah.

  76. Tidak terpancing oleh provokasi emosional.

  77. Menyadari bahwa meninggalkan adalah bentuk cinta pada diri.

  78. Tidak takut kehilangan demi mempertahankan kedamaian.

  79. Mengutamakan ketenangan hati daripada pengakuan.

  80. Menghindari orang yang memanfaatkan kebaikan Anda.

  81. Menjauh dari situasi yang membuat gelisah.

  82. Menyadari bahwa jeda adalah strategi, bukan kemunduran.

  83. Menghargai privasi diri.

  84. Tidak membiarkan masa lalu mengganggu hari ini.

  85. Mengatur ulang tujuan hidup yang terlalu membebani.

  86. Mengelola waktu luang untuk hal yang menenangkan.

  87. Memilih kesederhanaan sebagai jalan hidup.

  88. Menolak kewajiban sosial yang melelahkan jiwa.

  89. Menyadari bahwa tidak semua orang pantas mendapat akses ke Anda.

  90. Menghindari ketergantungan emosional pada orang lain.

  91. Menolak tekanan untuk selalu tersedia.

  92. Menghargai kemampuan sendiri untuk mengatur ritme hidup.

  93. Memilih aktivitas yang membawa kegembiraan tenang.

  94. Menjaga sikap sabar di tengah tekanan.

  95. Menghormati waktu sendiri tanpa gangguan.

  96. Menyadari bahwa kedamaian adalah hadiah yang dijaga setiap hari.

  97. Mengelola rasa takut agar tidak mengganggu ketenangan.

  98. Menyadari bahwa ketenangan batin adalah bentuk kekayaan sejati.

  99. Hidup selaras dengan nilai yang diyakini.

  100. Menjadikan kedamaian sebagai prioritas tertinggi dalam hidup.

SUMBER AWAL

Once You Turn 50, the Only Reliable Support Is Not Family, But These Five Pillars | Oprah Winfrey

https://www.youtube.com/watch?v=8lV56TmO3l4


Comments

Popular posts from this blog

KUPAS TUNTAS ETERNEL THREE

KUPAS TUNTAS PURIFI THREE

THREE Mr. Les Brown - Christine Peterson and Samson Li