Menyambut
Badai & Menyalakan Visi
🎤 1. Platform ini bukan
hanya acara—ini adalah pertemuan para suara pengubah dunia.
“Kami hadir bukan sekadar berbicara. Kami hadir untuk
menggemakan harapan dan kemungkinan.”
- Les
Brown adalah mentor kehidupan, suara perubahan selama puluhan tahun.
- Kim
Hui adalah pemimpin hati dan bisnis, yang membimbing melalui ketulusan,
bukan hanya strategi.
🌪️ 2. Dunia sedang
berubah. Anda tidak bisa netral.
“Suka atau tidak suka, Anda bagian dari perubahan.
Jika Anda hidup dan bernapas—Anda adalah peserta.”
- Tahun
2024 penuh gejolak.
- Bila
Anda menafkahi keluarga, membayar tagihan, atau mengejar masa depan, pembicaraan
ini relevan untuk Anda.
🌱 3. Semua perubahan
besar dimulai dari dalam—dari visi, bukan kondisi.
“Bagaimana bisa punya visi kalau hidup dari gaji ke
gaji?”
- Ed
membuka dengan pertanyaan tajam: Bagaimana orang bisa bermimpi, jika hidup
saja nyaris tenggelam?
- Kim
menjawab dari pengalaman: “Saya pernah di posisi itu.”
🚗 4. Kisah bensin
terakhir & kaset Les Brown.
“Saya isi bensin dengan uang terakhir—$20. Orang yang
saya rekrut batal. Tapi saya memutar ulang kaset Les Brown—‘You’ve got to be
hungry!’—sampai mobil saya menelannya.”
- Dari
nol dan ditolak, hingga berbagi panggung dengan mentornya 30 tahun
kemudian.
- Bukti
bahwa ketekunan, visi, dan dorongan batin lebih kuat daripada kondisi
luar.
🎯 5. Kunci untuk mulai
keluar dari tekanan hidup:
“Hentikan fokus pada apa yang tidak berjalan. Mulai
bertanya: Apa mimpi saya? Apa tujuan hidup saya?”
- Titik
balik bukan dimulai dari solusi teknis.
- Tapi
dari kejelasan tujuan dan nyala mimpi.
✨ Essence in One Line:
“Anda tidak harus melihat seluruh jalan—cukup nyalakan
kembali impian Anda.”
Les
Brown & Kebijaksanaan Abadi: Memprogram Diri untuk Sukses, diringkas
secara padat dan terstruktur:
🔥 10 Poin Utama:
Memprogram Diri untuk Sukses
- Lingkungan
Menentukan Tumbuhnya
Cari komunitas dan platform yang menantang dan mengangkat standar hidup Anda. Kesuksesan bukan perjalanan sendiri. - Visi
Lebih Besar dari Keadaan
Jangan biarkan kondisi saat ini mengalahkan visi Anda. Apa yang Anda alami sekarang bukanlah kesimpulan hidup Anda. - Konsumsi
dengan Kesadaran (Conscious Consumption)
Lindungi pikiran Anda. Hanya konsumsi konten, suara, dan hubungan yang selaras dengan pertumbuhan dan impian Anda. - Cerita
Membentuk Takdir
Narasi yang Anda percayai tentang diri Anda akan menentukan arah hidup Anda. Ubah ceritanya—ubah hidup Anda. - Komitmen
Dulu, Cara Akan Menyusul
Jangan tunggu semuanya jelas. Ambil komitmen, lalu cari cara untuk mewujudkannya. - Transformasi
Dimulai dari Pikiran
Kerjakan pola pikir Anda, perbarui cara berpikir Anda, dan tingkatkan kualitas hubungan Anda. - Musim
“TIDAK” untuk Fokus Penuh
Selama 90 hari, katakan “tidak” pada semua hal yang tidak mendukung visi dan misi hidup Anda. - Gangguan
Adalah Peluang
Disrupsi dan interupsi sering menjadi titik awal perubahan besar. Lihat setiap tantangan sebagai jalan menuju potensi. - Jadilah
2% yang Berani Berbeda
Hanya 2% orang yang hidup dengan kesadaran tinggi dan keberanian untuk memilih jalan berbeda. Pilih untuk jadi bagian dari mereka. - Kamu
Lahir untuk Waktu Ini
Dunia sedang menunggu suara dan dampak Anda. Anda adalah "yang asli" di tengah dunia digital yang ramai.
Inner Work, Real Healing, and the Power of Voice
💡 1. Success Is an Inside
Job
“The hardest work is not external. It’s internal.”
✅ Sukses tidak dimulai dari
luar—tapi dari dalam.
Pertanyaannya adalah:
- Apakah
Anda siap menghapus keyakinan lama yang membatasi diri?
- Apakah
Anda bersedia mengunduh pola pikir baru dari komunitas yang tepat?
🧠 Transformasi sejati
dimulai di level pikiran.
Kita berkumpul—Les, Ed, dan saya—bukan hanya untuk bicara, tapi untuk menggemakan
kemungkinan.
Kita bukan hanya speaker. Kita adalah penyiar harapan.
🧠 2. Surgery or Healing?
“In the middle of surgery—it looks like a murder. But
on the other side, there’s healing.”
🔪 Proses perubahan bisa
terasa menyakitkan.
Tapi ingat: rasa sakit bukan akhir. Itu proses menuju kesembuhan.
Di balik kekacauan, ada terobosan.
⚠️ Kejahatan berkembang saat
orang baik diam.
Sekarang adalah waktunya untuk:
- Menguatkan
suara Anda.
- Bangkit
dan berbicara.
- Bertindak.
🎯 “It’s not over until
we win.”
We’ve got to be hungry.
🧭 Essence in One Line:
“You don’t need to see the whole staircase. Just take the
first step—and trust that your voice matters.”
Selamat pagi, selamat siang, atau selamat malam, tergantung
kapan Anda menonton ini.
Kami sangat bersemangat untuk membagikan momen ini kepada Anda.
Saya merasa sangat terhormat dan berkesempatan untuk
memperkenalkan dua sosok luar biasa kepada Anda semua.
Orang pertama yang akan saya perkenalkan adalah sosok yang
telah menjadi pembawa perubahan besar.
Ia adalah suara harapan, inspirasi, dan motivasi selama puluhan tahun.
Ia telah menyentuh jutaan kehidupan di seluruh dunia dengan pesan positif dan
pola pikir suksesnya.
Beliau adalah mentor saya, orang yang mengajarkan saya
banyak hal, termasuk bagaimana memperluas visi saya.
Beliau adalah alasan saya terjun ke dunia kewirausahaan dan memilih jalur
kebebasan finansial.
Beliaulah yang membuka jendela peluang yang sebelumnya tidak bisa saya lihat
sendiri.
Ia melihat potensi dalam diri saya bahkan sebelum saya
menyadarinya.
Mantan pembawa acara talk show TV, penyiar radio, mantan anggota legislatif di
Ohio, aktivis hak-hak sipil, dan sosok serba bisa.
Beliau adalah pribadi luar biasa, ayah yang hebat, dan manusia penuh pengalaman
hidup —
Tuan Les Brown, sang motivator.
Ayo beri tepuk tangan dan penghargaan untuk beliau.
Sosok kedua yang saya perkenalkan adalah seorang wanita luar
biasa.
Mungkin ia tidak menyadarinya, tapi ia telah menjadi mentor saya selama
bertahun-tahun.
Saya mengenal suaranya lewat YouTube bertahun-tahun yang
lalu.
Kepemimpinannya begitu menyentuh hati saya — bukan hanya karena keahliannya,
tetapi karena ketulusan hatinya dan bagaimana ia memimpin dari keseimbangan
antara pikiran, tubuh, dan jiwa.
Ia memiliki kemampuan untuk terhubung dengan orang dari semua latar belakang.
Ia adalah seorang fenomena bisnis internasional.
Saya tidak mengatakan ini sembarangan — beliau benar-benar membangun bisnis
berskala global, menghasilkan pendapatan tujuh digit, dan lebih dari itu, telah
mengubah kehidupan ratusan ribu orang dengan caranya mengajak kita melihat
dunia secara berbeda.
Hari ini, kita akan berbincang tentang badai —
tantangan besar yang akan datang di tahun 2024.
Dan saya merasa sangat terhormat bisa berbincang dengan seorang pemimpin yang
dalam pandangan saya, tidak banyak yang sebanding dengannya.
Ia menjalankan apa yang ia ajarkan dan selalu hadir dengan energi luar biasa
setiap harinya.
Yang terhormat, Ibu Kim HUI.
Mari kita beri apresiasi untuk beliau juga.
Kim HUI bersama kita langsung dari Arizona, dengan latar
yang sungguh indah — itu bukan latar layar, tapi pemandangan nyata.
Dan Tuan Les Brown bergabung dari Atlanta, Georgia.
Sungguh sebuah kehormatan memiliki kedua tokoh ini untuk berbincang tentang
bagaimana mempersiapkan diri menghadapi badai yang akan datang.
Kita semua tahu bahwa tahun 2024 akan membawa banyak
perubahan —
suka atau tidak, sadar atau tidak, kita semua adalah peserta dalam perubahan
itu.
Selama Anda masih hidup, bernapas, mencari nafkah, membayar tagihan, atau ingin
merancang masa depan keuangan yang lebih cerah, maka pembicaraan ini akan
berdampak langsung pada Anda.
Percakapan ini bisa menjadi transformasional —
asalkan Anda menyimak baik-baik dua sosok luar biasa ini, para ahli dalam
inovasi, kepemimpinan, dan kewirausahaan.
Mari kita mulai.
Saya sudah mencatat beberapa poin penting, karena saya tahu
saya akan menjadi moderator untuk dua raksasa pemikiran ini.
Salah satu prinsip pertama yang saya pelajari dari Anda
berdua adalah:
Kemampuan untuk melukiskan gambaran kesuksesan seseorang.
Untuk memiliki visi tentang apa yang ingin kita ciptakan dalam hidup.
Tapi, bagaimana dengan mereka yang merasa tenggelam oleh
keadaan?
Mereka yang tidak punya waktu untuk bernapas, apalagi bermimpi.
Yang bekerja 10–12 jam sehari hanya untuk membayar tagihan dan mengulang siklus
yang sama keesokan harinya.
Bagaimana seseorang bisa mulai memikirkan visi hidup yang
lebih besar saat yang terlihat hanya perjuangan dan hidup dari gaji ke gaji?
Ladies first — silakan, Kim.
Kim Wei:
Sebenarnya saya ingin menyuruh sang master untuk mulai lebih dulu, tapi
baiklah…
Tuan Les, Anda adalah legenda sejati. Merupakan kehormatan besar bagi saya bisa
berada di sini bersama Anda.
Dan terima kasih, Ed, telah mempertemukan kami.
Saya rasa pertanyaan Anda sangat relevan, dan saya akan
menjawabnya melalui kisah singkat saya mengenal Les Brown.
Sekitar 30 tahun lalu, saat saya baru memulai perjalanan
sebagai entrepreneur, saya adalah pengusaha "bermodal mimpi", seperti
banyak orang lain.
Saya lulus universitas, memiliki pekerjaan bagus selama 10
tahun, lalu mengalami PHK.
Saya tidak tahu harus bagaimana. Seseorang mengenalkan saya pada dunia
kewirausahaan, dan itu membangkitkan kembali impian masa kecil saya —
impian untuk sukses.
Namun, sistem dan paradigma yang kita pelajari selama ini
tidak membantu.
Saya benar-benar jatuh saat itu.
Saya masih ingat saat saya menyetir dari Los Angeles ke San
Francisco untuk memperkenalkan sebuah peluang kepada calon mitra.
Saya begitu bersemangat dan berhasil mengajak orang tersebut bergabung.
Namun di perjalanan pulang, saya mendapat kabar bahwa orang itu membatalkan
keputusannya.
Bayangkan kekecewaan saya. Saya bahkan menghabiskan uang
terakhir saya — $20 — untuk mengisi bensin demi perjalanan itu.
Dan saat harapan saya sirna, saya putar kaset motivasi Les Brown di mobil.
Saya putar, mundurkan, putar ulang, berkali-kali.
Saya dengar Les berkata, “You’ve got to be hungry!”
Saya ikuti suaranya, saya tiru nadanya, saya ucapkan keras-keras, “You’ve got
to be hungry!”
Saya terus ulangi itu hingga kasetnya rusak.
Saat itu saya berkata dalam hati, “Suatu hari, saya akan menceritakan kisah ini
langsung kepada Les.”
Dan lihatlah sekarang, 30 tahun kemudian, saya berdiri
satu panggung dengannya.
Jadi untuk menjawab pertanyaan Anda, Ed —
Tidak peduli di mana Anda berada sekarang. Saya pernah di posisi itu.
Langkah pertama adalah berhenti terpaku pada kekacauan dan
distraksi di sekitar Anda.
Tanyakan pada diri sendiri:
Apa impian saya?
Apa tujuan hidup saya?
Lalu temukan suara yang bisa menginspirasi Anda, temukan
komunitas, temukan platform yang bisa membantu Anda.
Saya menemukan harapan lewat suara Les Brown.
Lalu saya mengambil semua kebijaksanaan yang saya pelajari darinya, dan saya
terapkan dalam sebuah platform nyata.
Dan itulah mengapa kita bertiga ada di sini hari ini.
Bersatu dalam semangat yang sama — suara harapan dan aksi nyata.
Dan, Ed, Anda sendiri juga luar biasa.
Dari dunia hiburan ke dunia kepemimpinan dan pembicara publik, hingga kini
menjadi sosok pejuang yang hadir di saat dunia sangat membutuhkannya.
Saya kira saya sudah menyiapkan panggung yang cukup baik
untuk Mr. Brown —
sekarang waktunya sang master berbicara.
Les Brown:
Kim adalah seorang ratu. Ia juga seorang master di jalurnya sendiri.
Dan sekarang saya ingin Anda semua benar-benar mendengarkan saya…
Saya ingin membagikan sesuatu kepada Anda. Saya sudah
berusia 79 tahun—saya sendiri hampir tidak percaya. Dulu saya berpikir bahwa
orang berusia 40-an itu sudah tua. Sekarang saya 79, rasanya seperti saya hadir
di Perjamuan Terakhir!
Saya sudah mengenal Ed sejak dia berusia tiga tahun. Belum
lama ini saya berbincang dengan ibunya. Ed yang mengatur pertemuan ini, dan itu
mengingatkan saya pada sepasang suami istri yang dulu bekerja untuk saya di
Miami. Mereka bertugas membersihkan kolam renang saya.
Pasangan itu baru saja tiba di Amerika Serikat dari Meksiko.
Mereka mulai dengan memangkas rumput dan membersihkan kolam. Dalam enam bulan,
mereka sudah membeli rumah sendiri. Tak lama kemudian, sang suami mulai
mempekerjakan orang lain untuk melakukan pekerjaan yang sama. Semua ini terjadi
saat resesi sedang melanda.
Saya bertanya-tanya, bagaimana mungkin mereka bisa berhasil
seperti itu di tengah-tengah resesi? Mereka bahkan membeli mobil baru. Saya
minta bantuan teman saya yang bilingual untuk berbicara dengan mereka. Dan
inilah yang dikatakan temanku: “Les, tahu kenapa mereka bisa mencapai semua
itu?” Saya jawab, “Kenapa? Di tengah resesi pula!” Dia bilang, “Karena mereka
tidak tahu kalau sedang ada resesi.”
Mereka hanya fokus pada apa yang bisa mereka lakukan sebaik
mungkin, dan bagaimana membuat diri mereka menonjol.
Catat ini baik-baik: konsumsi secara sadar.
Sekarang adalah waktu di mana Anda harus sadar akan apa yang
Anda konsumsi. Karena apa yang Anda perhatikan, akan membentuk diri Anda. Jika
Anda terus menyimak kekacauan, perpecahan, kebencian, dan narasi tentang
kemiskinan, maka Anda akan menjadi cerminan dari semua itu.
Jadi, sekarang Anda harus sadar terhadap apa yang Anda
dengar dan lihat. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam diri Anda tanpa melalui
telinga dan mata. Inilah yang disebut conscious consumption—konsumsi
secara sadar.
Apa yang dilakukan Kim dalam perjalanan pulangnya adalah
mulai mendengarkan kata-kata yang membangunnya. Kata-kata itu membantunya
keluar dari kekecewaan, depresi, dan rasa lelah, lalu mulai menciptakan babak
baru dalam hidupnya. Karena itu, kata-kata sangat penting—baik yang Anda
ucapkan maupun yang Anda dengar.
Saat ini bukan waktunya untuk ceroboh. Jangan ikut
mengucapkan hal-hal negatif yang diucapkan kebanyakan orang. Fokuskan diri Anda
pada tiga hal:
- Pola
pikir.
- Kesehatan.
- Membangun
komunitas yang kolaboratif dan saling mendukung.
Ini adalah saat untuk menyadari bahwa Anda dilahirkan dan
dijaga untuk masa seperti ini. Ini adalah momen Anda. Ada orang-orang
yang sedang menunggu Anda. Mungkin mereka takkan mendengarkan saya, Ed, atau
Kim. Tapi mereka akan mendengarkan Anda.
Karena bagaimana seseorang menjalani hidupnya tergantung
pada cerita yang mereka percaya tentang diri mereka sendiri.
Kim, dalam perjalanannya kembali ke Los Angeles, mulai
menciptakan cerita baru untuk dirinya. Karena jalan yang sedang ia lalui
terputus, dan kita tahu—setiap gangguan itu mengandung kemungkinan baru.
Gangguan adalah momen di mana kita bisa mulai reinvent diri kita.
Helen Keller berkata, “Ketika satu pintu tertutup,
pintu-pintu lain terbuka.” Tapi kebanyakan orang terlalu lama memandangi dan
membicarakan pintu yang tertutup, sampai mereka tak melihat pintu yang terbuka.
Hari ini orang banyak bicara tentang kecerdasan buatan yang
akan menggantikan 300 juta pekerjaan. Tapi ingat, kecerdasan buatan tidak punya
hati. Saya tumbuh di zaman Marvin Gaye dan Tammi Terrell—mereka punya lagu:
“Ain’t Nothing Like the Real Thing, Baby.” Ya, tidak ada yang bisa menggantikan
the real thing, dan Anda adalah “real thing”. Anda punya detak jantung,
dan ketika Anda punya pesan serta cerita, Anda akan membangkitkan kekuatan
dalam diri orang lain.
Seperti yang dikatakan Ibu Teresa: Jadilah pensil di tangan
Tuhan, dan mulai tuliskan babak baru dalam hidup orang lain. Bangun kesehatan
mereka, kedamaian batin, dan kebahagiaan untuk menghadapi tantangan hidup. Itu
kisah saya, dan saya akan terus menceritakannya.
Lalu bagaimana semua ini berkaitan?
Kim punya momen itu. Channel ini dinamakan 2% Nation,
karena 98% orang menjalani hidup dengan cara yang sama, sementara 2% memilih
untuk berpikir di level yang lebih tinggi. Frekuensi itu tersedia untuk semua
orang, tapi kebanyakan memilih untuk mengikuti arus.
Kim harus membuat keputusan dalam momen itu. Saya pernah ke
Mr. Brown dan berkata, “Saya ingin menggandakan penghasilan saya.” Dia tanya,
“Apa tujuan gilamu?” Saya bilang, “Itu.” Tapi saya juga bilang, “Saya seorang
aktor. Saya nggak tahu pekerjaan berikutnya datang dari mana.”
Dia jawab, “Tunggu dulu. Itu yang kamu mau?” Saya bilang,
“Iya.” Lalu dia bilang, “Oke, saya akan kasih tahu apa yang harus kamu lakukan.
Lakukan ini setiap hari: dengarkan audio, baca 10-15 halaman buku setiap pagi,
dan fokus pada tujuanmu. Lakukan tanpa henti.”
Saya sempat ragu dan berkata, “Tapi saya kan aktor...
bagaimana caranya?” Dan dia jawab: "Bagaimana" itu bukan urusanmu.
Komitmen dulu, baru cari cara.
Saya putuskan untuk percaya dan mengikuti petunjuknya. Dan
benar saja—saya menggandakan penghasilan saya dalam waktu kurang dari 12 bulan.
Kembali ke kisah Kim. Dia bisa saja membiarkan satu orang
itu mencuri mimpinya. Bisa saja dia berpikir, “Saya sudah datang jauh-jauh,
tapi tetap ditolak. Mungkin saya memang bodoh. Mungkin lebih baik saya cari
pekerjaan tetap, toh saya sudah punya gelar.”
Kalau dia menyerah saat itu, jutaan orang takkan pernah
mendengar suaranya. Takkan pernah punya kesempatan untuk mengubah hidup mereka
karena dampaknya. Tapi dia tidak menyerah.
Dan kita semua akan mengalami momen seperti itu—momen di
mana kita harus memilih: apakah kita akan membiarkan situasi saat ini
mengalahkan visi kita?
Jawabannya harus: tidak. Visi kita harus lebih besar
daripada keadaan kita saat ini.
Saya belajar ini dari pelatihan Les Brown Platinum Speakers:
Keadaan saat ini bukanlah kesimpulan akhir. Anda tidak didefinisikan
oleh tempat Anda sekarang. Kita semua akan menghadapi cobaan. Tapi jika Kim
hanya mendapat “ya” terus—kalau semua orang langsung mendukungnya—dia tidak
akan jadi pemimpin seperti sekarang.
Begitu juga dengan Mr. Brown. Tanpa gelar kuliah, tanpa
pengalaman bisnis, dia masuk ke perusahaan Fortune 50 dan 500, dan membantu
mereka meningkatkan penjualan. Apakah itu terjadi karena semua orang berkata
"ya"? Tidak. Karena setiap penolakan membentuk kekuatan dalam
dirinya.
Begitu juga kita semua. Jalan kita mungkin berbeda, tapi
prosesnya sama: ada tantangan, ada keputusan, dan ada peluang untuk bertumbuh.
Kita semua akan mengalami masa-masa sulit, cobaan dan ujian
hidup. Tapi dua individu ini adalah cerminan nyata dari bagaimana kita bisa
“terhubung” ke level percakapan yang lebih tinggi.
Sekarang saya ingin mengaitkan ini dengan "memprogram
diri untuk sukses." Kalian berdua menekankan pentingnya apa yang kita
dengar dan baca. Bisa dijelaskan kebiasaan pribadi kalian dalam memprogram diri
sebelum kalian mencapai kesuksesan — dan yang masih kalian lakukan sampai
sekarang?
Les Brown:
Saya ingin langsung masuk di sini, karena ada sesuatu yang
sangat penting:
“Komit dulu, baru ciptakan kemudian.”
Komitmen pertama yang harus diambil adalah: mengambil
alih pikiran kita sendiri.
Seperti yang dilakukan Kim.
Ketika Anda meluangkan waktu untuk mengembangkan diri, langkah selanjutnya
adalah bertanya:
“Apa yang akan saya ubah dalam diri saya, agar saya bisa
melakukan lebih di 2024?”
Semua orang bilang mau “lebih” tahun ini. Tapi jika Anda
masuk ke 2024 dengan pola pikir 2023, hasil Anda akan tetap sama.
Jadi:
- Kuncinya
adalah pola pikir.
- Anda
harus menata ulang cara berpikir, dan meningkatkan kualitas
hubungan yang Anda miliki.
Aktor pemenang Academy Award, Sidney Poitier, berkata:
“Kalau kamu berjalan bersama seseorang, akan terjadi
penyesuaian — entah kamu mengikuti ritmenya, atau dia yang menyesuaikan
ritmemu.”
Begitu juga dalam hidup. Anda perlu komitmen untuk
mengubah lingkaran pergaulan Anda.
Harvard University melakukan studi selama 85 tahun yang
disebut “reference group study.”
Mereka menemukan bahwa orang-orang sukses membangun lingkaran referensi
— lingkungan yang:
- Memberi
inspirasi
- Menantang
pemikiran
- Memberi
tanggung jawab
- Menarik
potensi terbaik dari diri mereka
Dan itu juga yang sedang kami bangun untuk Anda.
Selain itu, Anda harus "all in."
Al Williams berkata:
“Yang bisa kamu lakukan hanyalah yang bisa kamu lakukan.
Tapi itu cukup.”
Kebanyakan orang tahu mereka bisa berbuat lebih baik jika
diberi kesempatan kedua. Saya pun akan angkat tangan — saya tahu saya bisa
melakukan lebih.
Ada buku berjudul University of Success. Salah satu
pelajaran penting di dalamnya adalah:
“Kebanyakan orang gagal mencapai tujuan karena terdistraksi
oleh hal-hal sekunder.”
Jadi, kalau Anda mau “lebih” di 2024, buatlah
komitmen:
Buat Season of 90 Days — Musim 90 Hari Fokus
Selama 90 hari pertama:
- Katakan
TIDAK pada hal-hal yang tidak selaras dengan tujuan Anda.
- Hanya
katakan YA pada aktivitas yang mendukung mimpi dan bisnis Anda.
Setiap kali Anda berkata ya pada sesuatu yang tak
sejalan, Anda sedang mengatakan tidak pada impian Anda.
Jangan jadi korban distraksi dunia.
“Jangan menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah
oleh pembaruan akal budimu.”
Saya tantang Anda:
- Cari
video “Les Brown at the Georgia Dome” – tonton selama 90 hari
- Tonton
“You Gotta Be Hungry” selama 90 hari
- Dengarkan
pidato “It’s Possible” setiap hari
Kenapa? Karena percaya belum tentu tahu.
Anda mulai tahu saat Anda mulai menghasilkan. Saat angka
menunjukkan, saat organisasi Anda berkembang — itulah bukti Anda tahu.
Keyakinan ada di pikiran, tapi kepastian berasal dari
hati.
Dan dalam hati, Anda tahu: Anda terlahir untuk saat ini.
Ini adalah waktu Anda.
Saya tidak main-main.
Jangan anggap enteng.
Jangan datang ke saya dengan alasan — saya tidak panggil Uber!
Kim Hui:
Saya ingin menambahkan. Les, saya bisa dengarkan Anda
sepanjang hari. Yang Anda katakan tentang "gangguan" sangat
mendalam.
“Gangguan mengandung kemungkinan.”
“Disruption is pregnant with possibility.”
Kadang gangguan dalam hidup kita justru mengandung benih
peluang besar. Tapi pertanyaannya: beranikah kita 'melahirkan' peluang itu?
Seperti kehamilan — kita semua sedang “hamil” dengan potensi
luar biasa. Tapi apakah kita bersedia menjalani prosesnya?
Selama 30 tahun terakhir, saya belajar bahwa yang paling
sulit bukan kerja fisik, tapi kerja batin.
Sukses adalah pekerjaan dari dalam.
Apakah kita mau menghapus program lama — keyakinan yang
sudah tidak lagi berguna — dan mengganti dengan pola pikir dan komunitas yang
baru?
Saya percaya, alasan kita bertiga dipertemukan saat ini
bukan kebetulan.
Dengan pengalaman masing-masing, kita hadir bersama untuk memberikan dampak.
Saya sebagai pelaksana. Les sebagai suara inspirasi. Ed sebagai pemimpin dan
pejuang.
Sekarang waktunya. Kita hidup di zaman pergeseran besar.
Yang Anda dengar — itulah yang Anda tuju.
Kita sedang menyiarkan harapan dan kemungkinan kepada dunia.
Dan kita punya platform untuk itu.
Ed (penutup):
Di tengah operasi, semuanya terlihat seperti pembunuhan.
Tapi di sisi lain, ada kesembuhan. Ada terobosan.
Keadaan jahat akan menang jika orang-orang baik diam.
Saatnya kita angkat suara. Saatnya kita bangkit.
Sampai menang, belum selesai.
Kita harus lapar akan kemenangan.
Karena apa yang Anda dengar, itulah yang Anda jadi.
Apa yang Anda baca, dengarkan, siapa yang Anda izinkan memengaruhi Anda — itu
semua menentukan setting bawaan Anda.
Kalau default setting Anda adalah hidup pas-pasan,
nonton Netflix tiap malam untuk kabur dari kenyataan — Anda akan mudah
terdistraksi.
Jadi, saya tantang Anda:
- Duduk.
- Tuliskan
semua yang pernah membuat Anda takut.
- Tuliskan
komentar negatif yang Anda terima.
- Tuliskan
wajah orang-orang yang pernah meragukan Anda.
Kemudian, bayangkan:
Apa jadinya hidup Anda jika Anda terus "berpura-pura bergerak"
tapi tidak pernah benar-benar berubah?
“Bagaimana Jika Besok Kamu Harus Pergi?”
Bagaimana kalau besok adalah hari terakhirmu di dunia
ini?
Kita semua punya tanggal lahir, dan juga—meski tak kita ketahui—tanggal kembali
ke tanah. Tapi yang jadi pertanyaan besar: warisan seperti apa yang akan
kamu tinggalkan jika kamu belum mengejar mimpi sejati dan tujuan terbesar dalam
hidupmu?
Kalau pikiran itu tidak membuatmu terbangun, tidak
membuat hatimu bergetar, maka temukan sesuatu yang bisa. Karena terlalu banyak
orang melihat kesuksesan tokoh seperti Les Brown, terinspirasi oleh
energinya—namun mereka tidak melihat perjalanan keras di baliknya. Mereka
membandingkan bab pertama hidup mereka dengan bab ke-30 orang
lain. Itu perbandingan yang tidak adil.
Bayangkan, suatu hari kamu bertemu Sang Pencipta, dan
ditunjukkan daftar hal-hal yang seharusnya bisa kamu lakukan—tapi tak
pernah kamu wujudkan. Kenapa? Karena kamu membiarkan ketakutan, keyakinan yang
membatasi, atau rendahnya harga diri mengambil alih keputusanmu.
Dan jika itu tidak mengguncangmu sampai ke sel-sel tubuhmu, saya tidak tahu
apa yang bisa.
Temukan Alasanmu
Tuliskan ini:
"Jika kamu tahu ‘mengapa’ kamu hidup, kamu akan sanggup menghadapi
‘bagaimanapun’ caranya."
Ketika saya menengok ke masa lalu—lahir di gedung kosong,
diadopsi, dicap sebagai ‘anak lambat belajar,’ nilai jeblok, tidak kuliah,
tanpa pengalaman kerja di korporat—bagaimana saya bisa melawan semua
kemungkinan itu? Karena saya punya alasan. Saya punya mimpi.
Saya pernah berjanji pada ibu saya:
"Saat aku tumbuh jadi lelaki sejati, aku akan membelikanmu rumah."
Dan ketika beliau divonis kanker payudara, saya memutuskan untuk jadi
pembicara. Saya bangun kredibilitas, agar bisa menyuarakan kisah hidup saya dan
membantu mengubah hidup orang lain.
Keinginan yang Mengubah Hidup
John Maxwell pernah berkata:
"Ketika kamu punya ‘alasan mengapa,’ maka alasan itu akan menyalakan
kehendakmu. Dan saat kamu punya kehendak, kehendak itu akan memberimu sayap
untuk terbang di atas kebisingan hidup."
Kehidupan memang penuh rintangan—kegagalan, penolakan,
kekecewaan. Tapi itu semua tidak mendefinisikanmu. Yang menentukan adalah momen
ketika kamu berkata:
"Cukup sudah. Aku mau berubah."
Warisanmu Dimulai Sekarang
Ingatlah—kamu bisa menciptakan kehidupan yang bahkan
belum pernah kamu bayangkan.
Hidup yang akan kamu wariskan untuk dirimu, keluargamu, dan dunia—masih bisa
kamu bangun dari sekarang.
Ini adalah momenmu.
Saatnya naikkan cara berpikirmu, keterampilanmu, dan komunitas yang
mengelilingimu.
Dan kami di sini, siap untuk mendukungmu.
Jika kamu ingin saya bantu menyusun versi ini dalam
bentuk video script, slide presentasi, atau poster motivasi, tinggal beri tahu
saja.
“Kalau kamu ingin mengubah hidupmu, kamu harus mulai
dengan mengubah cara berpikirmu. Ubah pola dasarmu. Ubah paradigmamu. Aku tidak
langsung berada di posisi sekarang—aku harus melepaskan keyakinan yang
membatasi, struktur lama, dan sistem berpikir yang tidak lagi membantuku
berkembang.”
“Ed, semoga ini menjawab pertanyaanmu dan merangkum
semuanya. Alasan kenapa kita bertiga—aku, Les, dan kamu—selaras, adalah karena
kamu adalah seorang eksekutor. Kamu adalah sang pejuang. Dan aku serta Les ada
di sini untuk mendukungmu, bersama semua orang di luar sana yang siap untuk
tumbuh. Aku suka sekali saat Les bicara tentang ‘reference group.’ Kita adalah
kelompok itu. Dan untuk kalian yang sedang mendengarkan, kami menyambut kalian
ke komunitas ini—jika kalian siap bergabung.”
“Saya merasa terhormat bisa bekerja bersama kalian
berdua. Saya antusias menantikan hari di mana kita berbagi panggung,
membangkitkan semangat dan potensi dari mereka yang siap mendengarkan dan
menerima. Mari kita bahas dua hal yang tadi sempat disinggung: kemitraan
strategis dan mengangkat kualitas lingkungan sosialmu. Kelilingi dirimu dengan
rajawali—bukan merpati.”
“Saat kamu menaikkan kualitas lingkunganmu, obrolanmu
ikut berubah. Standarmu meningkat. Kamu mulai membangun platform yang bukan
hanya membuatmu bertumbuh, tapi juga membantu orang lain berkembang. Saya beri
contoh…”
Studi Kasus Waralaba:
“Seorang teman saya sempat mempertimbangkan membeli
waralaba—Fast Signs. Investasinya sekitar Rp4,8 miliar (sekitar USD 300.000).
Ia habiskan waktu tujuh bulan untuk riset dan bicara dengan lebih dari 40
pemilik waralaba. Manual bisnisnya mengatakan bahwa kita tidak akan untung di
dua tahun pertama, dan mungkin baru impas di tahun ketiga. Tapi 40 pemilik itu
bilang: kenyataannya, mereka butuh empat sampai lima tahun hanya untuk balik
modal.”
“Jadi dia mulai menghitung—dan angkanya tidak masuk akal.
Dia harus kerja 6–7 hari seminggu, merekrut staf yang bisa diandalkan,
menanggung biaya operasional, dan tetap berisiko kehilangan lisensi jika target
tidak tercapai. Saya tanya, ‘Kalau kamu jatuh sakit, apa yang terjadi dengan
pendapatanmu?’ Dia jawab, ‘Ya, saya tidak bisa kerja.’ Tepat. Jadi bagaimana
kalau kesehatan justru dijadikan prioritas? Bukankah itu bisa membuka lebih
banyak pintu peluang?”
Kekuatan Platform yang Tepat:
“Bayangkan kalau ada sebuah platform yang mengelilingimu
dengan rajawali—profesional dari berbagai latar: guru, dokter, pembicara,
pengusaha—semua punya visi yang sama: Kesehatan Lebih Baik, Pikiran Lebih Baik,
Jiwa Lebih Baik. Itulah keindahan dari apa yang sedang kita bangun. Saat kamu
menjadi bagian dari platform ini, seluruh aspek hidupmu ikut terangkat.”
“Kamu jadi orang tua yang lebih baik, pasangan yang lebih
hadir, teman yang lebih suportif, pemimpin yang lebih tangguh—bahkan karyawan
yang lebih baik. Saya melihat banyak orang bertumbuh di sini, sampai
dipromosikan di tempat kerja, hanya karena menaikkan standarnya.”
“Seperti gereja memberi ruang untuk recharge spiritual,
lingkungan ini mendorongmu untuk berpikir dan bertindak di level yang lebih
tinggi. Tapi ini juga tentang akuntabilitas. Kim bisa melihat persis di mana
posisi saya dalam perjalanan ini, dan memegang saya untuk bertanggung jawab.
Karena angka tidak bisa bohong. Orang mungkin bisa—tapi angka tidak.”
“Di pekerjaan konvensional, kamu bisa ‘bersembunyi’
selama 20 tahun dan tidak berkembang. Tapi dalam kewirausahaan—terutama di
komunitas dengan energi tinggi seperti ini—kamu akan terus dipanggil untuk naik
level.”
Evolusi Bisnis dan Model Baru:
“Mari kita bahas satu penghalang besar bagi orang memulai
bisnis—modal. Berapa banyak orang yang sanggup membayar Rp4–5 miliar untuk
membeli franchise? Sedikit sekali. Tapi model bisnis sudah berubah.”
“Dulu kita berada di era industri, lalu era informasi,
lalu media sosial, dan sekarang era influencer. Tapi tidak semua orang jadi
selebgram. Saya juga tidak. Jadi, apa selanjutnya?”
“Jawabannya adalah social e-commerce—model di mana
siapa pun, dari latar belakang apa pun, bisa ikut berpartisipasi. Kamu sudah
punya jaringan sendiri: teman, keluarga, kenalan di medsos. Sekarang kamu bisa
mempromosikan produk dan layanan bermakna di dalam jaringanmu sendiri, tanpa
harus keluar banyak modal.”
“Dan inilah disrupsi besar: Dulu, bisnis fokus dari B
ke C (Business to Consumer). Tapi sekarang, bagaimana kalau kita ubah C
menjadi B? Itu membalik seluruh modelnya.”
“Kamu tidak lagi hanya menjadi konsumen—kamu bisa menjadi
pemilik bisnis. Dan setiap ‘B’ baru memperluas jangkauan. Itu kekuatan. Itu
skalabilitas. Itu disrupsi.”
Leverage dan Warisan:
“Seperti yang Kim tekankan—semua ini tentang leverage. J.
Paul Getty pernah berkata: ‘Saya lebih suka punya 1% dari upaya 100 orang
daripada 100% dari upaya saya sendiri.’”
“Ini bukan sekadar menukar waktu dengan uang. Itu seperti
membawa ember. Yang kita lakukan adalah membangun pipa—sistem yang bekerja 24
jam, entah kamu sedang bangun atau tidur. Kalau sekarang kamu masih bawa ember,
tidak masalah—tapi sambil itu, mulailah bangun pipamu.”
Penutup dari Les Brown:
“Merupakan berkat bisa bersama kalian. Ketika kamu masuk
ke frekuensi kehebatan ini, itu menarik yang terbaik dari dalam dirimu.”
“Untuk para pendengar yang merupakan rajawali di antara
kita:
Jika kamu menginginkan sesuatu dengan cukup kuat,
Hingga kamu rela berjuang siang dan malam untuk itu,
Mengorbankan waktu, kenyamanan, bahkan tidurmu demi itu...
Jika semua impian dan rencanamu berpusat pada hal itu,
Dan hidup terasa tak berarti tanpanya...
Jika kamu rela berkeringat, cemas, merencanakan,
Dan melepas semua ketakutan terhadap rintangan demi itu...
Jika kamu mengejarnya dengan seluruh kemampuanmu,
Dengan kekuatan, iman, dan ketekunan...
Jika tidak ada yang bisa menghalangi—dingin, kemiskinan,
sakit, atau rasa sakit sekalipun—
Untuk menjauhkanmu dari hal itu...
Jika kamu kejar itu dengan sepenuh hati...
Dengan pertolongan Tuhan—kamu akan mendapatkannya.”
“Kamu punya sesuatu yang spesial. Kamu punya kehebatan
dalam dirimu. Itu kisah saya—dan saya tetap berpegang pada itu.”
Pesan Terakhir:
“Terima kasih sudah hadir di sini. Segera hubungi orang
yang mengirimkan link ini padamu. Dapatkan informasi lengkapnya. Pelajari lebih
dalam. Dan bergabunglah bersama kami dalam membuat dampak nyata di tahun
2024—dan seterusnya.”
“Selamat Tahun Baru untuk kalian semua. Mari jadikan
tahun ini berarti.”
Jika kamu ingin versi ini disiapkan dalam bentuk PDF atau
presentasi visual untuk keperluan event, onboarding, atau promosi—aku bisa
bantu juga.
SUMBER Shift into the Season of Change - Ed Blunt, Les Brown, Kim Hui - YouTube
Shift into the Season of Change - Ed Blunt, Les Brown, Kim Hui - YouTube
Comments
Post a Comment